Page 69 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 JANUARI 2020
P. 69
Title KEMNAKER PULANGKAN 84 CALON PEKERJA MIGRAN ILEGAL ASAL NTB
Media Name liputan6.com
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4159437/kemnaker-pulangkan-84-calon-
Page/URL
pekerja-migran-ilegal-asal-ntb
Journalist Liputan6.com
Article Type News
Pub. Date 2020-01-20
Newstrend PMI ILEGAL ASAL NTB
Size/Color 1 / Color
Category & Corporate / Ditjen Binapenta / Positive
Sentiment
Summary
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melalui Direktorat Penempatan dan Perlindungan Tenaga
Kerja Luar Negeri (PPTKLN) memfasilitasi pemulangan 84 calon pekerja migran asal Provinsi Nusa
Tenggara Barat (NTB) ke kampung halamannya.
Mereka merupakan bagian dari 120 calon pekerja migran Indonesia (CPMI) yang dicegah
keberangkatannya oleh Kemnaker beberapa waktu yang lalu.
Quote
Calon pekerja migran tersebut merupakan bagian dari 120 (seratus dua puluh) orang yang dicegah
oleh Kemnaker. Mereka rencananya akan diberangkatkan ke Negara-negara Timur Tengah
-- Eva Trisiana, Direktur PPTKLN
KEMNAKER PULANGKAN 84 CALON PEKERJA MIGRAN ILEGAL ASAL NTB
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melalui Direktorat Penempatan dan Perlindungan Tenaga
Kerja Luar Negeri (PPTKLN) memfasilitasi pemulangan 84 calon pekerja migran asal Provinsi Nusa
Tenggara Barat (NTB) ke kampung halamannya.
Mereka merupakan bagian dari 120 calon pekerja migran Indonesia (CPMI) yang dicegah
keberangkatannya oleh Kemnaker beberapa waktu yang lalu.
"Calon pekerja migran tersebut merupakan bagian dari 120 (seratus dua puluh) orang yang dicegah
oleh Kemnaker. Mereka rencananya akan diberangkatkan ke Negara-negara Timur Tengah," kata
Direktur PPTKLN, Eva Trisiana dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (20/1/2020).
Eva menjelaskan, saat ini Indonesia masih memberlakukan Kepmenaker Nomor 260 Tahun 2015
tentang Penghentian dan Pelarangan Penempatan TKI pada Pengguna Perseorangan di Negara
Kawasan Timur Tengah.
"Sehingga, proses penempatan calon pekerja migran ini melanggar Kepmenaker No. 260," jelas Eva.
Eva berharap, masyarakat untuk tidak gampang tergiur dengan iming-iming gaji tinggi di luar negeri.
Masyarakat harus benar-benar memahami alur dan tata cara bekerja ke luar negeri yang sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
"Kami berharap, masyarakat tidak mudah tergiur bujuk rayu sponsor atau calo yang menawarkan
kemudahan proses dan gaji yang tinggi," imbau Eva.