Page 187 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 AGUSTUS 2020
P. 187

Chabanto, mengatakan sejak Maret 2020 tidak dibayarkan gajinya oleh manajemen PT PSS yang
              kini dimotori oleh Marco Gracia Paulo selaku Direktur Utama.

              Marco, menyandang jabatan Dirut melalui RUPS PT PSS pada 9 Maret 2020 lalu. Selain Marco,
              jabatan Komisaris Utama ditunjuk Agoes Projosasmito. Dalam RUPS, ternyata tidak membahas
              susunan pengurus di bawah direksi, termasuk jabatan CEO yang dijabat Fatih Chabanto.



              MANAJEMEN PSS SLEMAN DILAPORKAN KE DISNAKERTRANS DIY

              Create Story   Manajemen PSS Sleman Dilaporkan ke Disnakertrans DIY  Tugu Jogja  Konten
              Redaksi Tugu Jogja  CEO PT PSS (Putra Sleman Sembada), pengelola klub sepakbola PS Sleman,
              Fatih Chabanto, mengatakan sejak Maret 2020 tidak dibayarkan gajinya oleh manajemen PT PSS
              yang kini dimotori oleh Marco Gracia Paulo selaku Direktur Utama.

              Marco, menyandang jabatan Dirut melalui RUPS PT PSS pada 9 Maret 2020 lalu. Selain Marco,
              jabatan Komisaris Utama ditunjuk Agoes Projosasmito. Dalam RUPS, ternyata tidak membahas
              susunan pengurus di bawah direksi, termasuk jabatan CEO yang dijabat Fatih Chabanto.

              Sehari setelah RUPS, Marco menghubungi Fatih dan minta ketemuan. Dalam pertemuan, Marco
              menjelaskan bahwa jabatan CEO ditiadakan.

              "Tapi, Marco justru minta agar saya ke Jakarta untuk membahas persoalan IPO dalam tiga tahun
              ke dapan serta pengembangan bisnis di Tahun 2020 ini," kata Fatih, Kamis (13/8/2020).

              Beberapa hari kemudian Fatih ke Jakarta via Bandung karena kebetulan ada pertandingan away
              PSS ke Bandung tanggal 15 Maret 2020.

              Tiba di Jakarta, tak lama ada  lockdown  akibat pandemi COVID-19. Saat lockdown hubungan
              Fatih dengan Marco masih terjalin walaupun tidak intens. Pada 20 April 2020, tiba-tiba Fatih
              mendapat pesan dari asisten Marco, Glessen yang menyatakan bahwa mobil operasional CEO
              harus dikembalikan.

              "Saya bilang tidak bisa. Karena, mobil operasional itu melekat pada CEO hingga akhir kontrak.
              Dalam kontrak jelas ada pasal bahwa CEO dapat mobil operasional," kata Fatih.

              Sejak  itulah,  Fatih  menjelaskan,  komunikasi  dengan  Marco  terputus,  baik  itu  telepon,  sms,
              WhatsApp  maupun  email.  Meskipun  begitu,  dia  tetap  berinisiatif  untuk  selalu  berkoordinasi
              dengan Manajer Keuangan PSS agar selalu memasukkan gaji atas namanya sebagai CEO.

              Infomasi dari keuangan, nama Fatih selalu masuk dalam daftar yang berhak menerima gaji.
              Hanya saja, ketika eksekusi, gajinya selalu dicoret tanpa ada konfirmasi terlebih dahulu dengan
              yang bersangkutan.

              "Saya gak ngerti kenapa gaji saya dicoret? Sementara gaji karyawan lainnya dan pemain tetap
              diberikan," ujar Fatih yang tidak digaji sejak Maret lalu.

              Fatih juga menceritakan, pada pertengahan Juni ada panggilan rapat mediasi yang difasilitasi
              oleh Disnaker DIY, antara managemen PT PSS dengan mantan karyawan yaitu Ivan, Ester, dan
              Vebtin.  Saat  itu,  Marco  menelponnya  dan  meminta  agar  Fatih  ikut  mediasi  via  zoom  agar

                                                           186
   182   183   184   185   186   187   188   189   190   191   192