Page 190 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 AGUSTUS 2020
P. 190

Menurut dia, RUU Omnibus Law Cipta Kerja sangat merugikan para buruh karena ada beberapa
              poin  yang  diatur  dalam  RUU  itu  tidak  berpihak  kepada  buruh  seperti  melegalkan  tenaga
              outsourching dan tidak lagi ada upah minimum kabupaten (UMK), sehingga pekerja rentan diberi
              upah dibawah UMK.

              "PHK massal pun mengancam semua buruh karena dapat dilihat dengan semakin mudahnya
              pengusaha merumahkan karyawannya, sehingga kondisi kerja semakin buruk dan pekerja tidak
              akan punya daya tawar lagi," tuturnya.

              Untuk  itu,  Aliansi  Jember  Menggugat  mendesak DPR  untuk  menghentikan  pembahasan  RUU
              Omnibus Law Cipta Kerja karena mereka nilai cacat secara formil dan materiil, serta diyakini
              akan berpotensi merusak lingkungan.

              "Selain itu RUU itu akan menghilangkan hak-hak buruh dan tidak mencerminkan keberpihakan
              kepada keadilan rakyat karena lebih memihak kepada kepentingan oligarki atas nama investasi,"
              katanya.


              Elemen mahasiswa dan masyarakat yang terdiri dari FNKSDA, FSPMI, KHM, IMM, GMNI, Rayon
              PMII  Syariah  IAIN  Jember,  IBEMPI,  AMORFATI,  Korps  IMMAWATI,  dan  Women  March  juga
              mendesak DPR untuk memasukkan dan mengesahkan RUU Penghapusan Kekerasan Sekseual
              dalam prolegnas prioritas periode 2021.


              Pantauan di lapangan, aksi tetap berjalan kondusif di tengah guyuran hujan dan ratusan aparat
              kepolisian bersiaga sejak pagi di halaman Kantor DPRD Jember untuk mengamankan unjuk rasa
              tersebut. Kawat berduri pun dipasang mengelilingi DPRD dan arus lalu-lintas menuju bundaran
              DPRD Jember ditutup total, sehingga kendaraan harus berputar arah di jalur alternatif.


              Pewarta: Zumrotun Solichah  Editor: Ade P Marboen  COPYRIGHT (c)2020  .




































                                                           189
   185   186   187   188   189   190   191   192   193   194   195