Page 19 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 JULI 2021
P. 19

Koordinator  Sekber  Garuda  Indonesia  Bersatu  Tomy  Tampatty  menjelaskan,  Sekber  yang
              merupakan gabungan Serikat Karyawan Garuda (Sekar-ga), Asosiasi Pilot Garuda (APG), dan
              Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI) mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi pada
              pekan ini.

              Surat  tersebut  berisikan  permohonan  dukungan  terhadap  maskapai  Garuda  yang  terancam
              berhenti operasi dan mengharapkan Presiden mendukung opsi 1 Kementerian BUMN.

              "Opsi 1 itu opsi yang sangat ideal untuk menyelesaikan permasalahan Garuda," kata Tomy saat
              dihubungi Investor Daily di Jakarta, Kamis (15/7).

              Lebih lanjut, dia menambahkan, opsi dukungan pemerintah ini tetap perlu ditunjang dengan
              upaya manajemen Garuda yang maksimal dalam melakukan renegosiasi utang.

              "Memang manajemen harus melakukan renegosiasi yang maksimal. Renegosiasi itu bisa tercapai
              dengan  bagaimana  bahasa  yang  digunakan  dan  bagaimana  proposal  penawaran  kepada
              kreditur," papar Tomy.

              Dia menyebutkan, manajemen Garuda Indonesia lebih memilih opsi 2 melalui PKPU. Menurut
              Tomy, Sekarga menilai opsi 2 itu riskan karena ada risiko Garuda dipailitkan oleh kreditur. Selain
              itu,  kata  Tomy,  Sekber  mengharapkan  agar  pemerintah  segera  mengucurkan  lagi  sisa  dana
              pemulihan ekonomi nasional (PEN) kepada Garuda Rp 7,5 triliun.

              Sebelumnya,  Garuda  sudah  memperoleh  dana  PEN  Rp  1  triliun  dengan  skema  mandatory
              convertible bond (MCB).

              "Untuk opsi 1 itu ditambah juga dengan pemerintah harus mengucurkan dana penyertaan modal
              yang sudah ada dari Rp 8,5 triliun dan yang Rp 7,5 triliun belum cair. Kita harap itu dicairkan
              untuk modal operasional kita di masa pandemi dan PPKM sekarang ini," imbuh Tomy.
              Adapun dalam surat Sekber kepada Presiden Jokowi disebutkan bahwa dana PEN sebesar Rp 7,5
              triliun  diharapkan  agar  dikucurkan  menjadi  penyertaan  modal  langsung  atau  bantuan  dana
              operasional  dan  bukan  melalui  skema  MCB  mengingat  kondisi  Garuda  saat  ini  di  ambang
              kebangkrutan dan terancam berhenti operasi.

              Selain itu, dalam surat tertanggal 12 Juli 2021 tersebut, Sekber menyampaikan bahwa di internal
              Garuda Indonesia telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Dari total karyawan di
              tahun 2019 sejumlah 7.900 telah berkurang 2.000 karyawan di tahun 2020 dan saat ini di tahun
              2021 sedang dalam proses PHK yang direncanakan berkurang lebih dari 1.000 karyawan. Selain
              terjadi  PHK,  karyawan  yang  masih  aktif  bekerja  dilakukan  pemotongan  dan  penundaan
              pembayaran gaji.

              Sebelumnya, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan, penyelamatan
              maskapai Garuda Indonesia mengerucut pada opsi 2 dan 3 yang keduanya mengedepankan
              restrukturisasi. Maskapai nasional tersebut akan tetap dipertahankan keberadaannya, (esa)
















                                                           18
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24