Page 4 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 JULI 2021
P. 4

Ringkasan

              Pemerintah sedang menggodok peraturan yang isinya meminta pengusaha untuk membatasi
              jam  kerja  karyawan  secara  bergiliran  selama  penerapan  PPKM  darurat.  Pengaturan  itu
              diharapkan  bisa  menekan  risiko  penularan  Covid-19  di  tempat  kerja  sembari  tetap
              mempertahankan produksi sekaligus melindungi pemasukan pekerja.



              ANTISIPASI PERPANJANGAN PPKM DARURAT, JAM KERJA KARYAWAN DIBATASI
              Pemerintah sedang menggodok peraturan yang isinya meminta pengusaha untuk membatasi
              jam  kerja  karyawan  secara  bergiliran  selama  penerapan  PPKM  darurat.  Pengaturan  itu
              diharapkan  bisa  menekan  risiko  penularan  Covid-19  di  tempat  kerja  sembari  tetap
              mempertahankan produksi sekaligus melindungi pemasukan pekerja.
              Sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan
              Kegiatan Masyarakat Darurat Covid-19 di Jawa dan Bali, industri berorientasi ekspor termasuk
              dalam sektor esensial yang masih diizinkan untuk bekerja dari kantor (work from office/WFO)
              dengan kapasitas 50 persen. Oleh karena itu, pengaturan jam kerja perlu dilakukan.

              Sekretaris  Jenderal  Kementerian  Ketenagakerjaan  Anwar  Sanusi,  Kamis  (15/7/2021),
              mengatakan, di tengah lonjakan kasus Covid-19 dan kemungkinan perpanjangan PPKM darurat,
              pemerintah harus menyeimbangkan antara pemasukan dan perlindungan pekerja serta menjaga
              produktivitas dan daya tahan dunia usaha.

              Harapannya, jika napas dunia usaha terjaga, pemutusan hubungan kerja (PHK) di lingkungan
              industri bisa dihindari. Namun, efektivitas PPKM darurat juga harus dijaga dengan pembatasan
              yang lebih ketat agar kemunculan kluster pabrik atau perkantoran tidak semakin banyak.
              Untuk itu, pemerintah sedang menggodok peraturan terbaru terkait pelaksanaan PPKM darurat
              di lingkungan industri. Bentuknya bisa dalam bentuk surat edaran atau peraturan menteri yang
              lebih mengikat penerapannya.

              "Supaya PPKM darurat lebih efektif, harus ada pengaturan jam kerja bergiliran khususnya di
              pabrik padat karya. Protokol kesehatan harus kita jaga, tapi produktivitas juga harus dijaga agar
              tidak turun drastis," kata Anwar saat dihubungi di Jakarta.

              Ada beberapa opsi yang ditawarkan. Pertama, pekerja hanya bekerja 15 hari dalam satu bulan
              di kantor/pabrik, dan sisanya bekerja dari rumah (WFH).

              Kedua, penerapan jadwal jam kerja bergiliran (sif) di perusahaan agar tidak terjadi penumpukan
              pekerja pada periode yang sama.

              Ketiga, sistem kerja secara 2-1 atau dua hari kerja dan satu hari libur. Dengan opsi ini, seluruh
              pekerja bisa mendapat giliran kerja dan menghindari adanya pekerja yang dirumahkan tanpa
              upah.  Keempat,  perusahaan  dapat  merampingkan  kapasitas  kerja  dari  kantor  berdasarkan
              prioritas divisi atau unit.

              Anwar mengatakan, Kemenaker juga sedang mengupayakan agar bantuan subsidi upah (BSU)
              bagi pekerja terdampak PPKM darurat bisa dihidupkan lagi. Kebijakan subsidi sempat berlaku
              tahun lalu, tetapi dihentikan di awal tahun ini.

              Kalangan pekerja dan pengusaha sama-sama meminta agar subsidi gaji dapat diberikan jika
              PPKM darurat kembali diperpanjang.



                                                            3
   1   2   3   4   5   6   7   8   9