Page 101 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 101

Ketua  Umum  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  Hariyadi  B.  Sukamdani  mengatakan,
              keputusan Gubernur DKI Jakarta merevisi aturan upah telah melanggar regulasi pengupahan
              yang berlaku saat ini.

              Selain itu, revisi nilai UMP ini bertentangan waktu penetapan Upah Minimum yang selambat-
              lambatnya ditetapkan pada tanggal 21 November 2021.

              "Di dalam PP36/2021 kita tidak mengenal pembahan (revisi UMP)," ucap Hariyadi, Senin (20/12).

              Pemerintah Provinsi (Pem-prov) DKI Jakarta secara sepihak melakukan revisi UMP
              DKI Jakarta 2022 tanpa memperhatikan pendapat dunia usaha, khususnya Apindo DKI Jakarta
              yang menjadi bagian dari Dewan Pengupahan Daerah sebagai unsur dunia usaha (pengusaha).
              Padahal,  Dewan  Pengupahan  Daerah  terdiri  dari  unsur  Tripartit  yakni  Pemerintah,  Serikat
              Pekerja/Buruh, dan Pengusaha.
              Kepala  Biro  Humas  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  Chairul  Harahap  mengatakan,
              pihaknya  menyayangkan  keputusan  tersebut  jika  seandainya  benar  dilaksanakan.  Terlebih
              penetapan UMP tak sesuai dengan regulasi PP 36/2021 yang merupakan aturan pelaksana UU
              nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

              "Ini  (PP  36/2021)  memang  harus  kami  laksanakan  dan  kita  semua  menjunjung  amanat
              pelaksanaan UU (UU 11/2020)," ujar Chairul kepada KONTAN, Senin (20/12).

              Chairul menyebut, Kementerian Ketenagakerjaan bersama kepala daerah mesti tunduk dan taat
              untuk melaksanakan UU dan aturan pelaksananya. Sebab itu, setiap kepala daerah menerbitkan
              kebanyakan, mesti berpedoman pada sistem hukum dan ketatanegaraan.

              Tak ada ruang revisi

              Chairul  mengatakan,  pihaknya  belum  mengetahui  apakah  kebijakan  revisi  UMP  2022  yang
              dilakukan Pemprov DKI Jakarta akan bisa dilaksanakan atau tidak. "Bagaimana berkaitan dengan
              kepala  daerah  yang  tidak  melaksanakan  itu,  itu  kan  nanti  diatur  kembali  dalam  konteks  UU
              23/2014 tentang pemerintah daerah," ucap Chairul.

              Gebrakan  Gubernur  DKI  mengerek  UMP  ini  memunculkan  kekhawatiran  akan  diikuti  kepala
              daerah lainnya. Namun, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai, dalam PP 36/2021 tidak
              ada ketentuan yang menyebutkan bahwa pemda dapat melakukan revisi penetapan UMP.

              "Setahu saya aturan dalam PP 36/2021 sudah jelas. Daerah tidak punya ruang untuk melakukan
              revisi," kata Ganjar saat dihubungi KONTAN, Senin (20/12).

              Ganjar mengatakan, pihaknya mendorong agar pelaksanaan struktur dan skala upah (SUSU)
              dilaksanakan dengan baik. Ini agar ada kenaikan upah bagi buruh yang masa kerja lebih dari
              setahun.

              Poin Penting Kewenangan Pemda di PP 36/2021 tentang Pengupahan

              Pasal 4

              3  Pemerintah  daerah  dalam  melaksanakan  kebijakan  pengupahan  wajib  berpedoman  pada
              kebijakan pemerintah pusat.

              Pasal 29





                                                           100
   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106