Page 213 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 213
Biasanya sebelum pandemi rata-rata kenaikan UMP DKI sebesar 8,6 persen. Pihaknya sudah
melakukan sejumlah penyesuaian dengan kondisi perekonomian Ibu Kota hingga akhirnya
memutuskan untuk merevisi besaran UMP.
"Ini menjadi ukuran yangg masuk akal, karena toh biasanya naik 8,6 persen, sekarang malah
5,1 persen," kata Anies di Masjid Sunda Kelapa, Minggu (19/12/2021).
Anies menjelaskan, Jakarta mengalami inflasi sebesar 1,1 persen. Tidak mungkin jika presentase
kenaikan UMP berada di bawah nilai inflasi.
"Bayangkan kenaikan UMP di bawah inflasi, dimana mana kalau kenaikan ump diatas inflasi,
maka itu kami merasa formula yang diberikan kepada kami di provinsi indonesia khususnya di
jakarta tidak memberikan rasa keadilan," ujarnya.
Selain itu, menurutnya penentuan nilai UMP di Jakarta haruslah memberikan rasa seadil mungkin
bagi buruh dan pengusaha. Sebab, tidak seperti daerah lain, upah minimum di Jakarta hanya
sampai di tingkat Provinsi.
"Kalau Provinsi lain ada UMP Provinsi lalu ada upah minimum kota dan upah minimum Kabupaten
yang bisa berubah tempat. Kalau Jakarta satu kesatuan," tuturnya.
Pada awalnya, Anies menerbitkan Keputusan Gubernur yang menetapkan UMP 2022 hanya naik
0,85 persen atau Rp38 ribu. Keputusan itu dibuat berdasarkan Peraturan Pemerintah atau PP
nomor 36 tahun 2021 tentang pengupahan.
Anies mengaku terpaksa menerbitkan Kepgub itu karena sudah tenggat waktunya. Jika tidak
menetapkan sesuai formula di PP itu, ia akan dianggap melanggar Undang-undang.
Namun, Anies merasa kenaikan nilai UMP di Jakarta terlalu kecil. Pasalnya, kondisi perekonomian
di ibu kota dinilainya sudah bisa menaikan UMP yang lebih tinggi.
Akhirnya, ia pun melayangkan surat kepada Kementerian Ketenagakerjaan untuk negosiasi
formula penentuan nilai UMP. Setelah mendapat balasan, akhirnya Anies resmi menambah nilai
kenaikan UMP dari hanya Rp38 ribu jadi Rp225.667.
212