Page 374 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 AGUSTUS 2020
P. 374
Untuk itu, pemerintah juga menghadirkan berbagai bantuan jaringan sosial dari program
pemulihan ekonomi nasional. Bahkan untuk jaringan sosial sendiri mendapat anggaran sebesar
Rp 203,90 triliun.
Beberapa program dalam perlindungan sosial itu antara lain bansos tunai, diskon listrik yang
diperpanjang, bantuan sembako, dan lain-lain.
Adapun pemerintah juga telah memberikan bantuan subsidi gaji bagi para pekerja yang memiliki
pendapatan di bawah Rp 5 juta per bulan. Subsidi gaji adalah program untuk melengkapi jaring
pengaman sosial lainnya.
Selain keluarga miskin dan para pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja, juga untuk
pekerja yang dirumahkan dan terkena pemotongan gaji namun yang terdaftar pada BPJS
Ketenagakerjaan.
Bhima Yudhistira, Ekonom INDEF menekankan, bantuan subsidi gaji ini memang diperlukan
untuk para pekerja yang kehilangan pekerjaan atau memiliki gaji di bawah Rp 5 juta per bulan.
Bahkan menurut Bhima, untuk program subsidi gaji ini justru harusnya diberikan sebesar Rp 1,2
juta per bulan.
"Sekarang patokannya kalau satu orang pekerja menanggung tiga orang di dalam rumahnya,
maka kalau melihat garis kemiskinan yang sekitar 400 ribu orang, maka minimumnya sekitar Rp
1,2 juta per bulan untuk subsidi gaji yang diberikan," jelas Bhima kepada Kontan.co.id, Selasa
(11/8).
Bhima menyebut, kalau juga pemerintah memberikan subsidi gaji yang terlalu kecil juga tidak
akan efektif. Bahkan, Bhima menilai, idealnya, subsidi gaji itu diberikan sampai pandemi Covid-
19 dinyatakan selesai.
"Katakanlah kita akan menghadapi resesi di Q3-2020. Jadi sebaiknya pemerintah bisa melakukan
insentif itu sampai 12 bulan terutama untuk subsidi gaji," tambahnya.
Bahkan, jika melihat jumlah penduduk yang bekerja sekitar 130 juta penduduk, maka seharusnya
pemerintah bisa menjangkau 30%-40% orang yang ada dalam subsidi gaji tersebut.
Sehingga menurutnya, apabila pemerintah ingin meningkatkan konsumsi rumah tangga dengan
berbagai bantuan dan subsidi untuk masyarakat dan pekerja, Bhima menilai untuk di kuartal 3-
2020 program bantuan sosial belum akan efektif.
"Untuk Q3-2020 sepertinya belum akan efektif karena ini tinggal beberapa minggu lagi sampai
akhir September. Sedangkan program subsidi gaji baru mau jalan," ujarnya.
Untuk itu, apabila efektif atau tidaknya dari berbagai program dan insentif itu juga akan mulai
dirasakan tergantung seberapa cepat realisasinya. Sayangnya, Bhima belum bisa memberikan
prediksi terkait berapa konsumsi rumah tangga pada kuartal 3 dan kuartal 4-2020.
Artikel Ini Sudah Tayang di KONTAN, dengan judul: Indef menilai program bansos pemerintah
belum efektif dorong daya beli di kuartal III.
373