Page 491 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 AGUSTUS 2020
P. 491
"Jadi yang masih bekerja sampai dengan hari ini, yang gajinya sudah dipotong 50 persen, bahkan
sudah ada yang dirumahkan walaupun belum dilepas (PHK)," ujar Erick.
Pihaknya menyebut jumlah pekerja dengan kriteria yang disebutkan di atas tersebut saat ini
berjumlah 13,8 juta orang.
Nantinya melalui program tersebut, pemerintah akan memberikan subsidi sebesar Rp 600 Ribu
kepada per pekerja .
"Nanti akan kita bantu 15 persen dari gajinya, kurang lebih Rp 600 Ribu tiap bulan," kata Erick.
"Di mana akan berlangsung selama empat bulan ke depan, dan ini akan kita bayarkan dua kali,
jadi walaupun empat bulan akan kita bayarkan dua kali karena kita mau memastikan daya beli
tetap terjaga." Pihaknya mengatakan nilai keseluruhan jumlah subsidi yang diberikan kepada
13,8 juta pekerja tersebut sangat signifikan.
Yakni sebesar Rp 33,1 Triliun yang akan digelontorkan.
"Tapi ini jangan menjadi kontroversi, kadang-kadang kita lakukan ini, oh yang kerja dikasih kita
yang nggak kerja nggak dikasih, padahal yang nggak kerja sudah dikasih," lanjutnya.
Sementara program subsidi Rp 600 Ribu itu akan dimulai pada September, dan berlanjut pada
bulan Oktober, November, Desember 2020.
Selain itu, Erick Thohir juga mengatakan soal siapa saja yang akan dibagikan harus berdasarkan
data yang konkrit.
Maka dari itu, Pemerintah RI bekerjasama dengan BPJS ketenagakerjaan, yang diakui Erick
datanya solid dan konkrit.
"Dan para pekerja ini benar-benar di luar BUMN dan PNS, jadi benar-benar pekerja di sektor
industri dan yang memberi iuran di BPJS Ketenagakerjaan," kata Menteri BUMN.
Pihaknya mengatakan Pemerintah RI juga bekerja sama dengan Perbanas supaya supaya jelas
account-account para pekerja tersebut.
Pun Presiden Joko Widodo juga disebutnya, meminta agar program ini terlaksana.
Erick juga menyebut telah berkoordinasi dengan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida
Fauziyah .
Serta sudah ada dukungan dari Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, hingga Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian Erlangga Hartarto.
Selain langkah memberikan subsidi bagi para pekerja , Erick juga mengatakan pemerintah ingin
menghidupkan kembali Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Dalam dua hal itu, Erick
mengkorelasikannya terkait perkembangan perekonomian Indonesia di mana tumbuh negatif.
Dilansir dari Kompas.com , Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi
Indonesia pada kuartal II-2020 minus 5,32 persen.
Lebih dalam dari konsensus pasar ataupun ekspektasi pemerintah dan Bank Indonesia yang di
kisaran minus 4,3 persen hingga minus 4,8 persen.
Kendati pertumbuhan ekonomi Indonesia terkontraksi dalam pada kuartal II-2020, bukan berarti
sudah memasuki resesi.
Sebab, resesi terjadi jika pertumbuhan ekonomi negatif pada dua kuartal berturut-turut.
490