Page 5 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 AGUSTUS 2020
P. 5

"Saya optimistis di kuartal ketiga kita akan lebih baik, kita ingin positif tapi perlu kerja keras. Juli,
              Agustus, September menentukan, kita belanjakan sesegera mungkin. Kemungkinan kita kembali
              ke positif masih ada peluang," ujarnya.

              Masih Terkendala Nomor Rekening  Rencana pemerintah tersebut ternyata masih terkendala di
              nomor rekening. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (  BPJamsostek  ), belum
              memiliki data rekening peserta yang akan menerima subsidi gaji dari pemerintah.

              Direktur Utama BPJamsostek, Agus Susanto, mengatakan dalam database BPJamsostek tidak
              memuat nomor rekening calon penerima subsidi upah.

              "Sesuai data yang dilaporkan ke BPJamsostek dan tercatat di sistem, per tanggal 30 Juni kami
              mendapatkan  angka  15,7  juta  pekerja.  Datanya  sudah  ada.  Data  by  name  by  address,
              perusahaannya apa, alamatnya di mana, sangat jelas. Tetapi yang belum ada adalah nomor
              rekening," kata Agus dalam konferensi pers daring Pengumuman Program Bantuan Subsidi Upah,
              Senin (10/8).
              Agus mengatakan, pihaknya kini membutuhkan waktu untuk melengkapi dan mengumpulkan
              nomor-nomor rekening calon penerima subsidi upah.

              Caranya,  BPJamsostek telah  menginformasikan  kepada  para  pemberi kerja  untuk  menginput
              nomor rekening para pekerja yang gajinya di bawah Rp 5 juta sebulan.

              "Kami  informasikan  ke  pemberi  kerja.  Data  kita  kembalikan  lagi  ke  pemberi  kerja  atau
              perusahaan. Tolong dicek, lengkapi nomor rekening, kalau (datanya) salah keluarkan. Sistem
              sudah ada real time. Terhubung dengan seluruh perusahaan," ujarnya.

              Agus juga menegaskan bahwa kesuksesan program ini perlu didukung oleh perusahaan. Dia pun
              mengimbau perusahaan untuk menyerahkan nomor rekening pekerja yang masuk kategori untuk
              menerima subsidi gaji dari pemerintah.

              Bisa Diperluas ke Pekerja Informal  Ekonom Indef Bhima Yudhistira mengatakan, pemerintah
              perlu  untuk  memperluas  sasaran  pekerja  tersebut  ke  informal.  Di  Indonesia  sendiri,  pekerja
              informal disebut justru paling banyak dibandingkan pekerja formal.

              "Untuk subsidi pekerja di sektor formal, tidak menutup kemungkinan di 2021 dan ke depannya
              akan dilakukan universal basic income yang lebih besar. Saya rasa ini bisa diperluas juga ke
              informal," kata Bhima dalam diskusi virtual Pro Kontra Stimulus Gaji, Selasa (11/8).
              Untuk anggarannya, Bhima menyarankan pemerintah bisa memanfaatkan stimulus dari insentif
              usaha,  yang  dalam  program  Pemulihan  Ekonomi  Nasional  anggarannya  mencapai  Rp  120,6
              triliun.

              Menurut  Bhima,  anggaran  untuk  insentif  usaha  seperti  diskon  pajak  untuk  korporasi,
              pembebasan PPh 22 Impor, justru dinilai tak tepat.

              Dia  melanjutkan,  kebijakan  pemerintah  untuk  subsidi  gaji  juga  dinilai  telat.  Semestinya,
              kebijakan ini bisa diambil di awal untuk mendorong daya beli.

              "Pemerintah dari awal salah anggaran, terlalu banyak memberikan kepada dunia usaha. Ini kan
              menunjukkan stimulus fiskal diberikan ke korporasi tidak mampu jaga daya beli, anggarannya
              ada Rp 120 triliun ini bisa dipakai untuk yang lebih luas ke informal," jelasnya.

              Jangan Dikorupsi  Mantan Wakil Ketua KPK Laode M Syarif menyoroti rencana pemerintah yang
              akan memberikan subsidi gaji Rp 600.000 kepada pekerja dengan gaji di bawah Rp 5 juta.



                                                            4
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10