Page 8 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 AGUSTUS 2020
P. 8

SKEMA PENYALURAN BLT UPAH TERUS DIGENJOT

              BPJS  Ketenagakerjaan  terus  menggenjot  finalisasi  skema,  mekanisme  dan  kriteriap  enerima
              program bantuan subsidi upah dengan menggunakan data awal dan lembaga negara lainnya
              sebagai dasar

              Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto mengatakan, progres saat ini dalam tahap
              proses mengumpulkan nomor rekening peserta yang memenuhi kriteria melalui kantor cabang
              masing-masing.

              Menurutnya, pemerintah juga akan melakukan validasi ulang terkait data yang disampaikan oleh
              BPJS Ketenagakerjaan untuk memastikan ba ntuan ini tepat sasaran. Hal ini dilakukan karena
              sumber dana bantuan ini berasal dari alokasi anggaran pemerintah pusat.

              "Penerima program subsidi upah ini sedikitnya berjumlah 15,7 juta pekerja yang merupakan
              peserta aktif di seluruh Indonesia. Dalam dua hari ini kami telah berhasil mengumpulkan sekitar
              3,5 juta rekening peserta dan akan terus meningkat," kata Agus kepada Jabar Ekspres, Selasa
              (11/8).

              "Data yang disampaikan (BPJS Ketenagakerjaan) kepada pemerintah merupakan data peserta
              aktif kategori pekerja penerima upah atau pekerja formal dengan upah di bawah Rp 5 juta,"
              ucapnya.  Kendati  demikian,  pemberi  kerja  atau  perusahaan  dapat  ikut  proaktif  membantu
              menginformasikan  nomor  rekening  peserta  tersebut  sesuai  kriteria  yang  ditetapkan  oleh
              pemerintah  guna  mempercepat  proses  pengumpulan  informasi  sekaligus  pengkinian  data
              peserta.

              "Bantuan subsidi upah ini merupakan nilai tambah bagi pekerja yang terdaftar sebagai peserta
              aktif, selain mendapatkan perlindungan dari risiko kerja dalam bentuk Jaminan Kecelakaan Kerja
              (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Pensiun (JP)," jelasnya.
              Diketahui sebelumnya, pemerintah telah menganggarkan Rp 37,74 triliun untuk program subsidi
              pekerja terdampak Covid-19.

              Untuk nominal yang akan diterima nantinya ditentukan sejumlah Rp 600 ribu perbulan per orang
              selama 4 bulan atau per orang akan mendapatkan Rp 2,4 juta. Adapun skema pencairan atau
              transfer dana dilakukan 2 bulan sekaligus sebanyak 2 kali. "Pemerintah berharap program ini
              dapat mempercepat proses pemulihan ekonomi dan menjaga agar Indonesia dapat terhindar
              dari resesi ekonomi," tutupnya.

              Sementara itu, Deputi Direktur Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jawa Barat, M. Yamin Pahlevi
              mengatakan  bahwa  Kantor  Wilayah  Jawa  Barat  juga  tengah  menyiapkan  data  tenaga  kerja
              sesuai dengan kriteria dimaksud. "Kami akan menyiapkan data tenaga kerja di wilayah Jawa
              Barat sebaik mungkin. Sehingga kesejahteraan para pekerja di Jabar dapat semakin meningkat,"
              pungkas Yamin.

              Sebelumnya,  Dinas  Ketenagakerjaan  dan  Transmigrasi  (Disnakertrans)  Provinsi  Jawa  Barat
              (Jabar) mendorong kepada seluruh perusahaan untuk memperhatikan karyawannya agar bisa
              terdaftar di Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.


              Hal itu untuk mendata pekerja yang mendapatkan bantuan dari pemerintah melalui BLT upah di
              bawah gaji Rp 5 juta. Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi
              Jawa Barat (Jabar), Rachmat Taufik Garsadi, mengaku saat ini tengah berkoordinasi dengan
              BPJS Ketenagakerjaan untuk mendata pekerja yang mendapatkan bantuan dari pemerintah.

              (mg1/drx)




                                                            7
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13