Page 566 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 AGUSTUS 2020
P. 566
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI Ida Fauziyah mengatakan sampai saat ini sudah ada 3,5
juta calon penerima bantuan yang sudah melaporkan nomor rekening ke BPJS Ketenagakerjaan.
Menurut Ida, untuk menjalankan program bantuan subsidi gaji , maka yang dibutuhkan saat
ini adalah nomor rekening calon penerima bantuan.
"Kalau nomor rekening itu sudah terdata dengan baik di BPJS Ketenagakerjaan, mudah-mudahan
bulan Agustus ini kita sudah bisa mulai. Ini sangat tergantung dari data yang akan divalidasi oleh
teman-teman BPJS Ketenagakerjaan," ujar Ida, Selasa (11/8/2020).
Mengingat nomor rekening pekerja adalah hal yang penting, Ida pun meminta agar HRD di
setiap perusahaan aktif mensosialisasikan hal ini kepada para pekerjanya.
"Semakin cepat data itu tersampaikan maka semakin cepat perputaran ekonomi itu terjadi
karena segera kami akan mentransfer uang langsung ke rekening masing-masing," tambah
Ida.
Adapun, data penerima bantuan diambil dari data BPJS Ketenagakerjaan dengan batas waktu
pengambilan data sampai dengan 30 Juni 2020.
Persyaratan penerima bantuan ini yakni WNI yang dibuktikan dengan NIK, terdaftar sebagai
peserta jaminan sosial tenaga kerja yang masih aktif di BPJS Ketenagakerjaan.
Serta peserta yang membayar iuran dengan besaran iuran yang dihitung berdasarkan upah di
bawah Rp 5 juta sesuai upah yang di laporkan kepada BPJS Ketenagakerjaan.
Tak hanya itu, syarat lainnya adalah pekerja/buruh penerima upah, pekerja/buruh yang bekerja
pada pemberi kerja selain pada induk perusahaan BUMN, lembaga negara, instansi pemerintah
kecuali non ASN.
Kemudian, memiliki rekening bank yang aktif serta tidak termasuk dalam peserta penerima
manfaat program kartu prakerja.
Subsidi gaji yang diberikan pun sebesar Rp 600.000 per bulan selama 4 bulan.
Untuk program ini, Pemerintah menganggarkan Rp 37,7 triliun dan menyasar 15,7 juta pekerja.
Dengan berbagai bantuan sosial yang diberikan pemerintah termasuk bantuan subsidi gaji ini,
Ida berharap konsumsi masyarakat kembali tumbuh sehingga mampu menggerakkan ekonomi
Indonesia.
"Mudah-mudahan di kuartal III, pertumbuhan ekonomi kita tidak lagi minus tetapi kembali
positif," kata Ida.(*).
565