Page 626 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 AGUSTUS 2020
P. 626

Lalu bagaimana teknis penerimaan uang tersebut dan apa saja syaratnya dan teknisnya? Cek
              selengkapnya di sini:  1. Harus WNI  Setelah heboh Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana
              Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Erick Thohir, mengumumkan
              hal tersebut, masyarakat mulai heboh. Hanya saja dipastikan tidak semua orang akan menerima
              dana tersebut.

              Dijelaskan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh para
              pekerja  atau  buruh  untuk  mendapatkan  bantuan  insentif  upah  dari  pemerintah  sebesar  Rp
              600.000 per bulan.

              Pertama, wajib Warga Negara Indonesia ( WNI) yang dibuktikan dengan NIK.

              2. Wajib Jadi Peserta BPJS  Kemudian, terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan yang
              masih aktif.

              Dibuktikan dengan nomor kartu kepesertaannya. Bisa dipastikan via online di aplikasi BPJSTKU.

              3. Upah Dibawah 5 Juta  Syarat lain, dipastikan peserta membayar iuran berdasarkan besaran
              upah di bawah Rp 5 juta.

              4.  Bukan  PNS    Diketahui,  subsidi  ini  tidak  berlaku  untuk  mereka  yang  bekerja  di  instansi
              pemerintah dan BUMN.

              "Persyaratan lainnya, ialah pekerja atau buruh penerima upah, pekerja atau buruh yang bekerja
              pada pemberi kerja selain pada induk perusahaan BUMN, lembaga negara, instansi pemerintah,
              kecuali  nonASN,  memiliki  rekening  bank  yang  aktif,  tidak  termasuk  dalam  peserta  penerima
              manfaat program Kartu Prakerja, dan peserta yang membayar iuran sampai dengan bulan Juni
              2020," katanya melalui keterangan tertulis, Senin (10/8/2020).

              5. Teknis Penyaluran  Ida menjelaskan, bank penyalur yang merupakan Himpunan Bank Milik
              Negara (Himbara) akan langsung menyalurkan dana subsidi upah langsung kepada rekening
              penerima bantuan pemerintah.

              "Mekanisme penyaluran bantuan subsidi upah ini diberikan kepada pekerja atau buruh sebesar
              Rp 600.000 per bulan selama empat bulan (Rp 2,4 juta) yang akan diberikan setiap dua bulan
              sekali. Artinya, satu kali pencairan, pekerja akan menerima uang subsidi sebesar Rp 1,2 juta,"
              ucapnya.

              Data calon penerima bantuan ini bersumber dari data kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan yang
              telah dilakukan verifikasi dan validasi oleh BPJS Ketenagakerjaan, sesuai kriteria dan persyaratan
              yang  ditentukan.  Menurutnya,  pemerintah  menggunakan  data  BPJS  Ketenagakerjaan  agar
              pemberian bantuan subsidi cepat tersalurkan dan tepat sasaran. Karena saat ini, data tersebut
              dinilai paling akurat dan lengkap.
              6. Sasar 15 Juta Orang  Dia kembali menjelaskan, data penerima bantuan yang divalidasi dari
              BPJS Ketenagakerjaan terakhir didata sampai dengan 30 Juni 2020. Sehingga, hanya peserta
              yang  telah  terdaftar  pada  batas  waktu  tersebut  dan  memenuhi  persyaratan  yang  akan
              mendapatkannya. Berdasarkan hasil rapat dengan kementerian/lembaga telah disepakati untuk
              memperbanyak masyarakat yang akan mendapatkan bantuan ini. Maka jumlah calon penerima
              ditingkatkan menjadi 15.725.232 orang dari yang semula hanya 13.870.496 orang.

              "Dengan demikian maka anggaran bantuan pemerintah subsidi upah ini mengalami peningkatan
              menjadi Rp 37,7 triliun dari semula Rp 33,1 triliun," katanya.

              Adapun dalam mengawasi pelaksanaan bantuan supaya tepat sasaran, pemerintah mendapatkan
              pendampingan dari Kepolisian, Kejaksaan Agung, KPK, BPK dan BPKP.

                                                           625
   621   622   623   624   625   626   627   628   629   630   631