Page 640 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 AGUSTUS 2020
P. 640
Ringkasan
Pekerja yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan dan bergaji kurang dari Rp 5 juta per bulan
akan mendapatkan subsidi dari pemerintah pada masa pandemi Covid-19. Presiden Joko Widodo
(Jokowi) hari ini memastikan pencairan subsidi upah tersebut bisa cair dalam 2-3 pekan ke
depan.
MENGAPA HANYA PESERTA BPJS TK YANG DAPAT SUBSIDI GAJI?
Jokowi memastikan pencairan subsidi gaji sebesar Rp2,4 juta cair 2-3 pekan ke depan.
oleh Sapto Andika Candra, Ali Mansur, Antara
Pekerja yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan dan bergaji kurang dari Rp 5 juta per bulan
akan mendapatkan subsidi dari pemerintah pada masa pandemi Covid-19. Presiden Joko Widodo
(Jokowi) hari ini memastikan pencairan subsidi upah tersebut bisa cair dalam 2-3 pekan ke
depan.
"Bantuan modal kerja darurat sebesar Rp 2,4 juta. Akan diberikan kepada 13 juta pekerja, ini di
luar 10 juta yang Kartu Prakerja. Kartu Prakerja itu untuk yang di-PHK, kalau ini untuk yang
masih bekerja. Tapi yang ikut dalam BPJS TK. Insya Allah dalam seminggu dua minggu ini sudah
akan keluar," jelas Presiden Jokowi dalam kunjungan kerjanya di Bandung, Jawa Barat, Selasa
(11/8).
Sesuai dengan penjelasan Kementerian Ketenagakerjaan, bantuan akan diberikan sebesar Rp
600 ribu selama empat bulan. Sasarannya adalah pekerja di seluruh sektor industri yang
namanya terdaftar sebagai peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan. Bantuan diberikan kepada
sekitar 15 juta pekerja dengan gaji kurang dari Rp 5 juta per bulan.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengungkapkan alasan memakai data BPJS
Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) sebagai sumber data program subsidi gaji. Yakni, demi
mengapresiasi para pekerja yang telah setia menggunakan layanan asuransi ketenagakerjaan
itu.
"Pertanyaannya kenapa kok hanya peserta BPJS Ketenagakerjaan? Kami ingin memberikan
apresiasi kepada teman-teman yang selama ini mempercayakan asuransi ketenagakerjaannya
kepada BPJS Ketenagakerjaan," kata Ida ketika membuka dialog dengan komunitas pariwisata
yang diadakan di Jakarta pada Selasa, (11/8).
Ida berharap dengan langkah itu, para pekerja semakin menyadari dan merasakan pentingnya
BPJS Ketenagakerjaan, juga mendorong kepesertaan karena data menunjukkan kurang dari
separuh pekerja menggunakan layanan asuransi itu. Selain itu, pemakaian data BPJS
Ketenagakerjaan agar pemberian bantuan subsidi secara cepat dan tepat sasaran karena data
tersebut dinilai paling akurat dan lengkap, sehingga akuntabel.
Data penerima bantuan diambil dari peserta yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan sampai
dengan 30 Juni 2020 sebagai yang memenuhi syarat untuk mendapatkan subsidi tersebut.
Pemerintah awalnya merencanakan 13.870.496 orang akan menerima bantuan tersebut, tapi
diputuskan untuk memperbanyak jumlah penerima subsidi menjadi 15.725.232 orang.
Persyaratan Ida menambahkan, pekerja atau buruh yang mendapat bantuan harus memenuhi
seluruh persyaratan. Di antaranya WNI yang dibuktikan dengan NIK, terdaftar sebagai peserta
jaminan sosial tenaga kerja yang masih aktif di BPJS Ketenagakerjaan.
639