Page 641 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 AGUSTUS 2020
P. 641

Kepesertaan  kemudian  dibuktikan  dengan  nomor  kartu  kepesertaan.  Serta  peserta  yang
              membayar iuran dengan besaran iuran yang dihitung berdasarkan upah di bawah Rp5 juta sesuai
              upah yang di laporkan kepada BPJS Ketenagakerjaan.

              "Persyaratan  lainnya,  ialah  pekerja  atau  buruh  penerima  upah,  mereka  yang  bekerja  pada
              pemberi  kerja  selain  pada  induk  perusahaan  BUMN,  lembaga  negara,  instansi  pemerintah,
              kecuali non-ASN, memiliki rekening bank yang aktif; tidak termasuk dalam peserta penerima
              manfaat program Kartu Prakerja dan peserta yang membayar iuran sampai dengan bulan Juni
              2020," tambahnya.

              Nantinya, sambung Ida, dalam proses penyaluran bantuan oleh bank penyalur dilakukan dengan
              pemindahbukuan  dana  dari  bank  penyalur  kepada  rekening  penerima  bantuan  pemerintah
              melalui  bank-bank  BUMN  yang  terhimpun  dalam  Himpunan  Bank  Milik  Negara  (HIMBARA).
              Mekanisme penyaluran bantuan subsidi upah ini diberikan kepada pekerja/buruh sebesar Rp 600
              ribu per bulan selama empat bulan (Rp 2,4 juta) yang akan diberikan setiap dua bulan sekali.

              "Artinya, satu kali pencairan, pekerja akan menerima uang subsidi sebesar Rp 1,2 juta," ucapnya.

              Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto, menyatakan, bahwa pihaknya menyambut
              baik  program  bantuan  subsidi  upah  yang  dilakukan  pemerintah.  Ia  menganggap,  program
              tersebut menjadi nilai tambah bagi pekerja yang terdaftar sebagai peserta aktif BP Jamsostek.
              Selain mendapatkan perlindungan dari risiko kerja dalam bentuk kecelakaan kerja, kematian,
              hari tua, dan juga jaminann pensiun.

              "BP Jamsostek menyatakan kesiapannya dalam mendukung program penerima subsidi upah ini,
              dan saat ini BP Jamsostek siap menjalankan tugas amanah ini dan kami akan menyiapkan data
              sebagaimana  dipersyaratkan,"  kata  Agus  dalam  keterangan  tertulis  yang  diterima
              Republika.co.id  , Senin (10/8).

              Nantinya, sambung Agus, dari data yang ada, pihaknya akan menyisir peserta aktif atau pekerja
              formal  yang  upahnya  di  bawah  Rp5  Juta  per  bulan  berdasarkan  data  upah  pekerja  yang
              dilaporkan oleh pemberi kerja dan tercatat di BPJS Ketenagakerjaan.

              Pemberian  subsidi  upah  bagi  pekerja  dengan  gaji  kurang dari  Rp  5 juta  diharapkan  mampu
              menyelamatkan  Indonesia  dari  jurang  resesi.  Sekretaris  Kementerian  Koordinator  Bidang
              Perekonomian Susiwijono menjelaskan, insentif sebesar Rp 600 ribu selama empat bulan diyakini
              mampu mendorong konsumsi atau belanja.

              Peningkatan konsumsi rumah tangga inilah yang menurutnya, menjadi kunci perbaikan kinerja
              pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) di kuartal ketiga 2020. Kinerja pertumbuhan ekonomi
              di kuartal III 2020 harus positif demi Indonesia terhindari dari jurang resesi.

              "Di kuartal II kita minus 5,32 persen di mana komponen PDB sekitar 57 persen adalah konsumsi
              rumah tangga sampai minus 5,51 persen. Kita harap dengan adanya program ini mampu berikan
              tambahan pendapatan yang pada akhirnya menaikkan daya beli pekerja dan buruh," jelas Susi
              dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Senin (10/8).

              Sumber:  Republika.












                                                           640
   636   637   638   639   640   641   642   643   644   645   646