Page 96 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 AGUSTUS 2020
P. 96

Judul               Kurangi Salah Sasaran Subsidi Pekerja
                Nama Media          Koran Tempo
                Newstrend           Santunan Pegawai Swasta
                Halaman/URL         Pg11
                Jurnalis            Tajuk Rencana
                Tanggal             2020-08-12 05:57:00
                Ukuran              219x66mmk
                Warna               Hitam/Putih
                AD Value            Rp 47.216.400

                News Value          Rp 141.649.200
                Kategori            Dirjen PHI & Jamsos
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Positif




              Ringkasan
              Keputusan pemerintah membagikan subsidi gaji bagi karyawan swasta dengan upah di bawah
              Rp 5 juta bukanlah kebijakan ideal. Dengan data calon penerima yang compang-camping, besar
              kemungkinan sebagian bantuan itu tidak tepat sasaran. Tapi kebijakan tersebut diperlukan demi
              mengungkit perekonomian yang lesu karena pandemi Covid-19.

              Biang masalahnya adalah ketidakmampuan pemerintah sendiri dalam membelanjakan anggaran.
              Hingga awal Agustus, anggaran penanganan pandemi Covid-19 yang terpakai baru sekitar 20
              persen dari Rp 695 triliun yang dialokasikan. Selain itu, sekitar 40 persen anggaran tersebut
              belum memiliki daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA). Padahal, di bawah bayang-bayang
              resesi, cara untuk membuat ekonomi kembali bergeliat adalah menambah daya beli masyarakat.



              KURANGI SALAH SASARAN SUBSIDI PEKERJA

              Keputusan pemerintah membagikan subsidi gaji bagi karyawan swasta dengan upah di bawah
              Rp 5 juta bukanlah kebijakan ideal. Dengan data calon penerima yang compang-camping, besar
              kemungkinan sebagian bantuan itu tidak tepat sasaran. Tapi kebijakan tersebut diperlukan demi
              mengungkit perekonomian yang lesu karena pandemi Covid-19.

              Biang masalahnya adalah ketidakmampuan pemerintah sendiri dalam membelanjakan anggaran.
              Hingga awal Agustus, anggaran penanganan pandemi Covid-19 yang terpakai baru sekitar 20
              persen dari Rp 695 triliun yang dialokasikan. Selain itu, sekitar 40 persen anggaran tersebut
              belum memiliki daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA). Padahal, di bawah bayang-bayang
              resesi, cara untuk membuat ekonomi kembali bergeliat adalah menambah daya beli masyarakat.

              Dengan Segala kekurangannya, bantuan Rp 600 ribu per bulan selama empat bulan untuk 15,7
              juta pekerja perlu dikucurkan agar duit tak mengendap di kas negara. Bank Indonesia sudah
              setuju mencetak uang. Pemerintah pun bersedia menanggung defisit lebih dari Rp 1.000 triliun.
              Bila tak digunakan untuk menggerakkan perekonomian, dana yang berasal dari utang itu malah
              bisa mendatangkan mudarat---rakyat harus menanggung utang, sementara perekonomian tak
              kunjung membaik.




                                                           95
   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101