Page 196 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 196

Pasalnya, menurut Asep hal-hal yang sensitif seperti UU Cipatker ini masih dirasa masih kurang.

              Para  rektor  juga  mengapresiasi    Menaker    atas  langkahnya  mengundang  para  rektor  untuk
              bertukar pikiran.

              Diharapkan apabila UU Cipta Kerja telah resmi diserahkan DPR kepada pemerintah, para rektor
              juga  dapat  menerima  UU  tersebut  untuk  ditelaah  di  kampus  masing-masing.  Menaker  juga
              menyatakan komitmennya untuk tetap bersilaturrahmi secara rutin dengan dunia akademik.

              Sebelumnya,  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  menggelar  dialog  dengan  Forum  Rektor
              Indonesia  (FRI)  mengenai  subtansi  RUU  Cipta  Kerja.  Hadir  dalam  kesempatan  ini  24  Rektor
              Universitas Negeri dan swastas yang dipimpin  Ketua FRI sekaligus Rektor IPB Arif Satria. Dialog
              ini  membahas  persoalan  makro  ekonomi  hingga  aspek-aspek  detail  dalam  klaster
              ketenagakerjaan di UU Cipta Kerja.

              Dalam  dialog  virtual  itu,  Menaker  Ida  menekankan  pentingnya  perubahan  struktur  dan
              pertumbuhan ekonomi yang mensyaratkan sejumlah langkah di bidang ketenagakerjaan. Yakni
              penciptaan  lapangan  kerja  sebanyak  2,7-3  juta/tahun  (meningkat  dari  saat  ini,  2juta/tahun)
              untuk menampung 9,29 juta orang yang tidak/belum bekerja. "UU Cipta Kerja adalah salah satu
              instrument untuk mempercepat hal ini,"ujarnya pada Minggu malam (11/10/2020) di Jakarta.

              Diskusi Forum Rektor dihadiri Rektor IPB, UGM, UTI, Perbanas, Unand Padang, Untan, Ketua
              STIKES  Mitra  Keluarga,  UNG,  UNP,  Unimal,  ITB-AD,  ISBI  Bandung,  UNP  Padang,  Telkom
              University,  Direktur  Poltek  Pos,  UIN  Jakarta,  Rektor  Unsrat,  Unbraw  Malang,  Unila,  Univ.  Al
              Ghifari Bandung dan Universitas Pertamina.













































                                                           195
   191   192   193   194   195   196   197   198   199   200   201