Page 194 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 194

Ida mengatakan, kedatangannya ke rumah Kiai Said dalam rangka silaturahim dan memberikan
              penjelasan  tentang  Omnibus  Law  UU  Cipta  Kerja  (Ciptaker),  khususnya  terkait  klaster
              ketenagakerjaan yang tengah menjadi perhatian banyak pihak.

              "Kami jelaskan kepada beliau tentang klaster ketenagakerjaan di UU Cipta Kerja. Kemudian kami
              mendiskusikannya karena beliau juga bersama pengurus  PBNU  yang lain," kata Ida dalam
              keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (11/10/2020).

              Menurut dia, setelah didiskusikan, Kiai Said menjadi lebih memahami duduk persoalan. Menaker
              Ida pun memastikan bahwa pemerintah menjamin perlindungan terhadap hak-hak buruh.

              "Setelah berdiskusi dengan beliau tentang klaster ketenagakerjaan, saya kira beliau mengerti
              dan yang harus didorong adalah memastikan perlindungan,"ucapnya.

              Merespon Ida, Kiai Said menyatakan pihaknya akan tetap mengajukan uji materi atau judicial
              review  UU  Cipta  Kerja  ke  Mahkamah  Konsititusi  (MK).  (    )    Seusai  menemui  Kiai  Said,  Ida
              berencana  berkeliling  ke  berbagai  elemen  masyarakat  lain  untuk  membahas  hal  yang  sama.
              "Dialog  sosial  dan  silaturahmi  akan  saya  terus  lakukan  terutama  kepada  stakeholder
              ketenagakerjaan," ucapnya.

              Setelah  disahkan  dalam  rapat  paripurna  DPR  pada  tanggal  5  Oktober  lalu,  Ida  menyatakan
              bahwa dia ditugaskan Presiden Joko Widodo untuk merumuskan sejumlah Peraturan Pemerintah
              (PP) yang akan menjadi turunan dari UU terkait klaster ketenagakerjaan. (  )  Menurut dia,
              pemerintah  sangat  terbuka  kepada  serikat  pekerja/serikat  buruh  selama  proses  perumusan.
              Bahkan pihaknya mengundang serikat pekerja/serikat buruh untuk memberikan masukan.

              (ind).











































                                                           193
   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198   199