Page 47 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 47

AKSI MASSA BERKONSENTRASI PADA PENERBITAN PERPU

              Demonstrasi berbagai elemen menolak Undang-Undang Cipta Kerja akan berlanjut dalam dua
              pekan ke depan. Konsentrasi massa bukan lagi hanya menolak omnibus Law tersebut, melainkan
              menuntut Presiden Joko Widodo menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang
              atau  perpu.  Sekretaris  Jenderal  Kongres  Aliansi  Serikat  Buruh  Indonesia  (KASBI),  Sunamo,
              mengatakan  lembaganya  akan  berunjuk  rasa  kembali  pada  20-22  Oktober  mendatang.
              Keputusan  ini  merupakan  hasil  kesepakatan  dan  konsolidasi  nasional  antara  Gerakan  Buruh
              Bersama Rakyat (Gebrak), mahasiswa, dan sejumlah organisasi masyarakat sipil, Sabtu malam
              lalu.

              Sunamo mengatakan unjuk rasa kali ini akan meminta Presidea. menerbitkan perpu tentang
              pembatalan UU Cipta Kerja, yang baru disahkan Dewan Perwakilan Rakyat, Senin pekan lalu.
              Lembaganya tak ingin mengikuti narasi pemerintah yang mengimbau agar penolak omnibus law
              tersebut menempuh upaya judicial review ke Mahkamah Konstitusi ."Kalau uji materiil di MK,
              hanya  beberapa  pasal,  sedangkan  omnibus  law-nya  tetap  berjalan,"  katanya,  kemarin.
              Penolakan terhadap UU Cipta Kerja ini meluas ke berbagai daerah. Berbagai elemen masyarakat,
              baik buruh, mahasiswa, pelajar, maupun organisasi masyarakat sipil, berunjuk rasa tiga hari
              berturut-turut pada pekan lalu. Demonstrasi ini berunjung anarkistis. Polisi menangkap ribuan
              pendemo. Sebagian demonstran terluka.

              Hari  ini,ribuanburuhdari  Konfederasi  Serikat  Buruh  Seluruh  Indonesia  (KSBSI)  akan
              berdemonstrasi  di  Istana  Negara,  Jakarta  Pusat.  Deputi  Presiden  Bidang  Konsolidasi  KSBSI,
              Surnadi, mengatakan mereka berencana berunjuk rasa selama dua hari di Istana Negara. Peserta
              aksi terdiri atas buruh di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
              Ia mengatakan aksi ini akan berlangsung selama sepekan, hingga Jumat mendatang. Tapi aksi
              besar-besaran direncanakan lusa, dengan diikuti seluruh organisasi buruh di bawah KSBI di 24
              provinsi. "Ada 240 kabupaten dan kota dari 24 provinsi yang sudah terkonfirmasi akan ikut dalam
              gerakan menolak UU Cipta Kerja," kata Sumadi.

              Sumadi juga menceritakan bagaimana lembaganya didekati oleh pemerintah. Ia mengatakan
              lembaganya sempat diundang oleh Presiden Jokowi ke Istana Bogor, Jumat pekan lalu. Tapi
              mereka  menolak  datang  karena  UU  Cipta  Kerja  sudah  disahkan.  "Seharusnya  saat  masih
              dirumuskan, suara kami diperhatikan," ujarnya.

              Sekretaris  Jenderal  Konsorsium  Pembaruan  Agraria  (KPA),  Dewi  Kartika,  mengatakan  ada
              beberapa pembicaraan oleh berbagai elemen aksi, pekan lalu. Di antaranya konsolidasi nasional
              dan rencana pembentukan front nasional. Konsolidasi nasional akan digelar pada 20 Oktober
              mendatang. Dewi mengatakan lembagar.ya akan ikut serta dalaMKonsolidasi nasional ini dengan
              menggalang lebih banyak dukungan para petani. Adapun, dalam rencana pembentukan front
              rasional, mereka akan mengajak seluruh elemen masyarakat penolak omnibus law tersebut di
              berbagai  daerah  untuk bergerak  bersama.  Mereka  ingin  gerakan penolakan  itu  terkoordinasi
              dengan baik. Dewi menyadari bahwa gerakan mereka rentan digembosi oleh berbagai pihak,
              sehingga mereka berusaha mencegah penggembosan itu dengan membahas sejumlah aturan
              untuk  mencegah  "kebocoran"  di  internal  koalisi.  "Kami  perlu  hati-hati  mematangkannya,"
              ujarnya.

              Koordinator Sosial Politik Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia, Rozy Brilian Sodik,
              berjanji  bahwa  mahasiswa  akan  terus  berunjuk  rasa  sampai  omnibus  laio  itu  dibatalkan.  Ia
              mengatakan  BEM  UI  juga  menyusun  strategi  untuk  melawan  narasi  pemerintah.  "Kami
              menyiapkan sejumlah pencerdasan sebagai upaya pendamping," kata Rozy.

              * JULNIS FIRMANSYAH | YOHANES SEO (KUPANG) caption : Aksi demonstran berjalan menuju
              gedung DPR untuk menolak Undang-Undang Cipta Kerja di Pondok Indah, Jakarta, Kamis lalu.


                                                           46
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52