Page 52 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 52

undang-undang memang berasal dari pemerintah secara normatif. Tapi yang menjadi pijakan
              valid semestinya naskah setelah diundangkan," kata Sigit kepada Tempo, kemarin.
              Pidato Presiden pada Jumat lalu itu menuai tanggapan dari berbagai kalangan. Dalam pidatonya,
              Jokowi  mengklarifikasi  sejumlah  isu  dalam  UU  Cipta  Kerja  yang  selama  ini  ditentang  buruh,
              mahasiswa,  dan  masyarakat  sipil  misalnya,  Jokowi  mengatakan  kabar  yang  didengungkan
              penentang omnibus law tersebut adalah hoaks.

              Jokowi  juga  menjelaskan  bahwa  tidak  ada  penghapusan  upah  minimum  sektoral  provinsi
              ataupun  upah  minimuMKabupaten/kota.  Ia  mengatakan  informasi  itu  tidak  benar  karena  UU
              Cipta Kerja masih mengatur upah minimun regional.

              Ketua  Bidang  Advokasi  Yayasan  Lembaga  Bantuan  Hukum  Indonesia  (YLBHI),  M.  Isnur,
              menduga Presiden mendapat informasi dan laporan yang sesat. Akibatnya, kata dia, Presiden
              memberi stigma bahwa para pengunjuk rasa termakan hoaks.

              Pola semacam ini juga terjadi ketika publik ramai-ramai menolak revisi Undang-Undang Komisi
              Pemberantasan Korupsi dan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKHUP).

              Isnur  juga  menyoroti  isi  pidato  Presiden  yang  menyebutkan  bahwa  UU  Cipta  Kerja  berisi
              penyederhanaan perizinan. Mengacu pada kertas kebijakan Fakultas Hukum UGM dan Komisi
              Nasional Hak Asasi Manusia, Isnur justru menaksir bahwa omnibus law itu akan menghadirkan
              lebih dari 500 peraturan turunan, sehingga membuat Indonesia mengalami hiper regulasi. "Ini
              mementahkan niatan pemerintah untuk menyederhanakan peraturan," kata Isnur.

              Perwakilan dari Koalisi Freedom of Information Network of Indonesia, Arif Adi Putro, menguatkan
              pendapat Isnur. Ia mengatakan berbagai disinfor-masi yang terjadi dalam UU Cipta Kerja berhulu
              dari sikap pemerintah dan DPR yang tertutup sejak proses perumusan undang-undang. Bahkan
              hingga saat ini publik tak bisa mengakses dokumen final UU Cipta Kerja.

              Ia  justru  menduga  pemerintah  menggunakan  momentum  ini  untuk  meredaMKritik  publik.
              "Pemerintah  dan  DPR  seharusnya  dapat  melihat  dan  memahami  bahwa  UU  Cipta  Kerja
              menyangkut hajat hidup orang banyak," katanya.

              Tenaga ahli utama Kantor Staf Presiden, Dany Amrul Ichdan, dan juru bicara Presiden bidang
              hukum, Dini Purwono, enggan berkomentar soal pidato Jokowi."Untuk isu UU Cipta Kerja harus
              ditanyakan langsung ke tiMKemenko Perekonomian," kata Dini.

              * E6IADYATAMA | BUDIARTI UTAMI PUTRI | SHINTA MAHARANI (YOGYAKARTA)

              caption ; Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan pers soal Undang-Undang Cipta Kerja
              di Istana Kepresidenanan Bogor, Jawa Barat, Jumat lalu.





















                                                           51
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57