Page 660 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 660

Ringkasan

              Pemerintah lewat Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mempertimbangkan usulan agar
              upah minimum  provinsi (  UMP  ) 2021 sama seperti tahun 2020. Hal ini sesuai dengan keputusan
              Dewan Pengupahan Nasional.

              Menteri Ketenagakerjaan (  Menaker  ), Ida Fauziah, mengungkapkan masukan besaran UMP
              tahun depan tersebut mempertimbangkan kondisi ekonomi dan kemampuan  pengusaha  dalam
              membayar upah pekerjanya di masa pandemi.



              UMP 2021 DIUSULKAN TIDAK NAIK ATAU SAMA SEPERTI TAHUN INI

              Pemerintah lewat Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mempertimbangkan usulan agar
              upah minimum  provinsi (  UMP  ) 2021 sama seperti tahun 2020. Hal ini sesuai dengan keputusan
              Dewan  Pengupahan  Nasional.  Menteri  Ketenagakerjaan  (    Menaker    ),  Ida  Fauziah,
              mengungkapkan  masukan  besaran  UMP  tahun  depan  tersebut  mempertimbangkan  kondisi
              ekonomi dan kemampuan  pengusaha  dalam membayar upah pekerjanya di masa pandemi.

              "Karena kalau kita paksakan mengikuti PP 78 atau mengikuti UU baru ini pasti akan banyak sekali
              perusahaan-perusahaan yang tidak mampu membayar upah minimum provinsi," kata Ida dikutip
              dari  Kontan  , Jumat (9/10/2020).

              Meski  begitu,  Ida  memastikan  pihaknya  akan  memberikan  perkembangan  terbaru  dan  tetap
              mendengarkan masukan dari Dewan Pengupahan Nasional. Politisi Partai Kebangkitan Bangsa
              (PKB) ini menegaskan kalau penetapan UMP tetap mengacu pada Peraturan Pemerintah nomor
              78 tahun 2015 tentang Pengupahan.

              Namun lantaran adanya kontraksi ekonomi di masa pendemi Covid-19, pemerintah dirasa perlu
              membuat kebijakan yang meringankan dunia usaha. Ini karena, penetapan upah minimum saat
              ini dirasa sulit dilakukan dengan formula saat kondisi normal.

              Sebagai informasi, dalam PP 78 Tahun 2019 , perhitungan penetapan UMP dilakukan peninjauan
              Kebutuhan Hidup Layak (KHL).

              "Akibat  dari  pandemi  covid-19  ini,  pee  kita  minus,  saya  kira  tidak  memungkinkan  bagi  kita
              menetapkan secara normal sebagaimana peraturan pemerintah maupun sebagaimana peraturan
              perundangan-undangan," jelas Ida.

              Ia menyampaikan, formula penetapan UMP setelah terbitnya  UU Cipta Kerja  akan diatur lebih
              lanjut dalam aturan turunan. Soal UMP yang sama dengan tahun ini juga sifatnya masih bersifat
              usulan.

              "Kami sudah melaporkan kepada pak presiden, pembahas peraturan pemerintah ini, kami akan
              menyertakan  stakeholder  ketenagakerjaan, dalam hal ini serikat pekerja dan serikat buruh dan
              teman-teman pengusaha yang diwakili Apindo, Kadin dalam forum tripartit nasional," jelas Ida.

              Sementara itu, para pengusaha sepakat dengan rekomendasi Dewan Pengupahan Nasional yang
              mengusulkan agar upah minimum provinsi (UMP) 2021 sama seperti tahun 2020.

              "Ya  betul  kami  setuju  (dengan  rekomendasi  Dewan  Pengupahan),"  ujar  Wakil  Ketua  Umum
              Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Shinta Kamdani.

              Menurut Shinta, hal tersebut mempertimbangkan kondisi perusahaan yang mengalami kesulitan
              dari sisi arus kas akibat pandemi Covid-19. Akibatnya, pengusaha pun mengalami kesulitan untuk
              bisa mempertahankan usahanya.
                                                           659
   655   656   657   658   659   660   661   662   663   664   665