Page 483 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 OKTOBER 2020
P. 483

Pemprov Banten mengusulkan agar dalam PP dibuat pasal yang mengatur terkait penetapan
              upah  minimum  provinsi  ditetapkan  oleh  gubernur  60  hari  sebelum  diberlakukan.  Selain  itu,
              penetapan UMK dietapkan oleh bupati/wali kota 40 hari sebelum diberlakukan.

              Keenam, isu terkait penghapusan jaminan sosial dan kesejahteraan lainnya. Faktanya, dalam UU
              Cipta Kerja, jaminan sosial tetap ada, khususnya pada Pasal 18.

              Ketujuh, isu terkait RUU Cipta Kerja disusun secara diam-diam. Kedelapan, isu terkait tenaga
              kerja asing (TKA) bebas masuk ke Indonesia.

              "Kami  mengusulkan  agar  dalam  PP  diatur  mengenai  TKA  hanya  dapat  dipekerjakan  dalam
              hubungan kerja untuk jabatan tertentu dan waktu tertentu. Selain itu, dalam hal jabatan tertentu
              yang  akan  diduduki  TKA,  diwajibkan  adanya  pendampingan  dari  tenaga  kerja  dalam  negeri
              dalam rangka alih pengetahuan dan teknologi," ujar Gubernur Banten Wahidin Halim, Kamis
              (15/10/2020).

              Selanjutnya, kesembilan, isu terkait penghapusan status karyawan tetap dan diganti menjadi
              karyawan kontrak.

              Pemprov Banten mengusulkan agar dalam PP diatur mengenai kriteria perjanjian kerja waktu
              tertentu  harus  memiliki  kepastian  terkait  jenis,  jumlah  dan  waktu  paling  lama  dua  tahun.
              Ketentuan ini diusulkan agar tidak berlaku surut.

              Kesepuluh, isu terkait penghapusan libur hari raya pekerja menjadi hanya di tanggal merah dan
              istirahat ibadah salat Jumat hanya satu jam. Faktanya, tidak ada ketentuan itu dalam Omnibus
              Law UU Cipta Kerja.

              Kesebelas, isu terkait outsourcing diganti dengan kontrak seumur hidup. Faktanya, kontrak akan
              diatur dalam PP beserta kompensasinya.
              Keduabelas, benarkah buruh dilarang protes, ancamannya PHK? Faktanya, tidak ada larangan
              dalam  UU  Cipta  Kerja.  Pada  Pasal  153  diatur  mengenai  larangan  bagi  pengusaha  untuk
              melakukan PHK terhadap karyawan.

              Gubernur Banten Wahidin Halim menyatakan bahwa Omnibus Law UU Cipta Kerja adalah produk
              Pemerintah  Pusat  dan  DPR  RI  yang  tentunya  tidak  melibatkan  pemerintah  provinsi  maupun
              pemerintah kabupaten/kota.

              "Sebagai gubernur, saya memahami pro dan kontra terhadap sikap dan aspirasi dari masyarakat
              Banten  umumnya.  Perlu  dipahami,  bahwa  gubernur  adalah  representasi  atau  perwakilan
              Pemerintah  Pusat.  Ada hubungan  dua  pemerintahan  sebagaimana  amanat  UU  Pemerintahan
              Daerah," ujar Wahidin.

              Dikatakan, setelah pihaknya mengakomodir aspirasi masyarakat, pihaknya juga mengusulkan
              agar ada pertemuan para gubernur dengan Presiden. Pertemuan itu sendiri dilaksanakan pada
              hari  Jumat  (9/10/2020) dalam  telekonferensi  rapat terbatas  Presiden  dan  para gubernur  se-
              Indonesia"Dari hasil pertemuan dapat menangkap pesan bahwa sebagian besar gubernur belum
              membahas secara detail tentang isi undang - undang tersebut. Karena itu ketika disodorkan 12
              pasal yang menjadi pasal krusial atau pasal yang menjadi isu, Presiden meminta gubernur untuk
              melakukan pembahasan dan menjelaskan, tidak hanya untuk menangkal hoaks. Gubernur juga
              diminta  untuk  memberikan  usulan  dalam  kaitan  dengan  Peraturan  Pemerintah  yang  akan
              diterbitkan," ujar Wahidin.

              Dijelaskan Gubernur, usai rapat terbatas itu, pihaknya bersama tim Pemprov Banten yakni tim
              advokasi Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) dan Biro Hukum berusaha memahami, membahas, dan


                                                           482
   478   479   480   481   482   483   484   485   486   487   488