Page 106 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 APRIL 2021
P. 106

Ringkasan

              Kepala Balai Latihan Kerja (BLK) Mandiri Rina Puspita Nurhayati S.AP, M.AP mengungkapkan,
              jumlah pengangguran di Jawa Barat mencapai 2,7 juta atau tertinggi ketiga secara nasional, di
              bawah  DKI  Jakarta  dan  Banten.  Untuk  itu,  perlu  upaya  yang  sungguh-sungguh  dalam
              menguranginya.  "Salah  satunya  yang  sangat  dibutuhkan  adalah  anggaran.  Jika  hanya
              mengandalkan anggaran daerah tentu sangat kurang, sehingga perlu dukungan anggaran dari
              APBN,"  ujar  Rina  Puspita  saat  menerima  rombongan  Press  Tour  Forum  Wartawan
              Ketenagakerjaan (Forwaker) 2021 di Bandung, Rabu 7 April 2021.



              PENGANGGURAN DI JABAR TERTINGGI KETIGA DI INDONESIA, BLK: BUTUH
              DUKUNGAN APBN UNTUK MENGATASINYA

              Kepala Balai Latihan Kerja (BLK) Mandiri Rina Puspita Nurhayati S.AP, M.AP mengungkapkan,
              jumlah pengangguran di Jawa Barat mencapai 2,7 juta atau tertinggi ketiga secara nasional, di
              bawah  DKI  Jakarta  dan  Banten.  Untuk  itu,  perlu  upaya  yang  sungguh-sungguh  dalam
              menguranginya.

              "Salah satunya yang sangat dibutuhkan adalah anggaran. Jika hanya mengandalkan anggaran
              daerah tentu sangat kurang, sehingga perlu dukungan anggaran dari APBN," ujar Rina Puspita
              saat menerima rombongan Press Tour Forum Wartawan Ketenagakerjaan (Forwaker) 2021 di
              Bandung, Rabu 7 April 2021.

              Dijelaskan, masih tingginya jumlah pengangguran, khususnya warga yang berpendidikan rendah
              membuat tantangan tersendiri bagi Balai Latihan Kerja Mandiri milik Provinsi Jawa Barat (Jabar)
              untuk memaksimalkan pelatihan.

              Biaya yang dibutuhkan untuk pelatihan adalah Rp6 juta per peserta pelatihan yang semuanya
              bersumber dari anggaran daerah (APBD).

              Jika  ingin  melatih  lebih banyak  lagi  maka  dana APBN  kiranya  bisa  disandingkan,  lanjut Rina
              Puspita.

              "Alhamdulillah dengan anggaran yang ada, kami telah memberikan pelatihan kerja bagi warga
              berpendidikan rendah agar bisa membuka usaha dan mandiri," ujar Rina.

              Untuk Jabar, pelatihan kerja sangat dibutuhkan mengingat jumlah pangangguran pendidikan
              SD-SMP dengan persentasi 47,48 persen atau sebanyak 1,2 juta orang.

              Pelatihan kerja tersebut, kata Rina, salah satu jawaban mengatasi pengangguran di Jabar.

              Kendati belum seberapa jika dibandingkan kuota 2021 sebanyak 360 orang, dalam 12 angkatan
              dan per 1 angkatan diikuti sebanyak 30 orang.

              "Hingga  2020,  jumlah  alumni  pelatihan  kerja  BLKM  sebanyak  5.300  orang  dan  20  persen di
              antaranya sudah mampu untuk membuka usaha secara mandiri," katanya.


              BLK Mandiri menyelenggarakan kejuruan tata boga, las listrik, tata rias wajah dan hijab, financial
              life skill, barista, catering, otomotif service sepeda motor ringan, bakery, startup, serta teknik
              cukur dasar.

              "BLKM tidak sekedar menggelar pelatihan kerja, melainkan di lapangan menggandeng partner,
              seperti Unpad, Shopee, Gofood, Bank BJB, Sekoper cinta, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sekolah
              cukur, serta USAID," tutur Rina.


                                                           105
   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111