Page 26 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 APRIL 2021
P. 26
JABAR AKAN GENJOT LOWONGAN KERJA
Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berupaya meningkatkan ketersediaan lapangan pekerjaan.
Saat ini, jumlah pencari kerja di Jawa Barat meningkat signifikan akibat dampak pandemi Covid-
19. Pada 2023, Jawa Barat memproyeksikan penyerapan 3 juta tenaga kerja.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat Taufik Garsadi saat peluncuran
jabarjawara.id, Kamis (8/4/2021) mengatakan, selain menyediakan informasi lowongan kerja,
portal dalam jaringan (online) ini pun diharapkan bisa menghimpun berbagai data yang
diperlukan terkait industri dan ketenagakerjaan.
"Tiga juta pencari kerja ini diproyeksikan mendapat hak pekerjaan melalui situs tersebut. Dalam
portal ini, lowongan perkerjaan dari seluruh perusahaan di Jawa Barat dapat diakses. Selain itu,
para peminat bisa mengikuti tes minat dan bakat di portal itu untuk menyesuaikan dengan
kebutuhan pasar kerja. Asa 80.000 perusahaan yang bermitra dalam program ini," ujar dia.
Taufik mengaku akan terus menambah perusahaan untuk memperluas lapangan kerja. Dia
mengharapkan, seluruh perusahaan dapat masuk ke portal tersebut. "Ini menjadi hal yang
sangat krusial, (penambahan) ini bergerak terus. Semakin lama perusahaan semakin sadar.
Selama ini, data baru sebagian, ini sangat vital," katanya.
Pihaknya optimistis, pada 2023 masalah pengangguran tertangani karena pemulihan pandemi
Covid-19 terus berlangsung. "Kalau dunia usaha kita pulih, dua tahun ini sudah pemulihan
sampai 2023 selesai. Tapi tidak seperti yang lalu, perusahaan pulih yang direkrut dari luar, tetap
saja ada pengangguran," katanya.
Lebih lanjut dia menuturkan, portal ini diharapkan bisa menghimpun berbagai data yang
diperlukan terkait industri dan ketenagakerjaan. Selama ini pihaknya kesulitan untuk
menghimpun data ketenagakerjaan.
Data BPS
"Selama ini data kita baru sebagian. Data penganggur yang baru itu hanya berdasarkan data
BPS, 2,53 juta. By name by address baru 80.000 pekerja yang dirumahkan, 18.000 buruh yang
di-PHK," ucap dia.
Sulitnya menghimpun data ini, lanjut dia, karena setiap pihak memegang data masing-masing.
"Perguruan tinggi, Dinas Pendidikan, mereka memegang data sendiri-sendiri. Demikian juga
perusahaan," katanya
Padahal, menurut dia, secara aturan, setiap perusahaan wajib menginformasikan ke dinas terkait
penerimaan dan pemberhentian tenaga kerja. Setiap perusahaan, kata dia, jika melakukan
perekrutan tenaga kerja baru, harus disampaikan ke pemerintah.
Adanya data yang terhimpun ini, lanjut Taufik, akan memudahkan dalam berbagai hal terutama
mengambil kebijakan. Sebagai contoh, perusahaan akan lebih mudah mencari tenaga kerja yang
sesuai dengan kebutuhan.
Begitu juga bagi masyarakat, akan mengetahui lowongan kerja yang sesuai dengan keahliannya.
Oleh karena itu, melalui jabarjawara.id yang dibangun hasil kerja sama dengan pihak ketiga ini,
Taufik berharap bisa menghimpun data lengkap dan akurat terkait ketenagakerjaan.
Kepala Bidang Perwakilan UMKM Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat, Zoelkifli M
Adam, menyambut baik adanya jabarjawara.id. Melalui portal itu, dia berharap akan lebih mudah
merekrut pekerja yang sesuai dengan kebutuhan industri. (Ecep Sukirman)***
25