Page 276 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 OKTOBER 2020
P. 276
WACANA UPAH MINIMUM 2021 TAK NAIK BAHKAN TURUN, BURUH ANCAM DEMO,
'OMNIBUS LAW SAJA BELUM SELESAI!'
Serikat pekerja/buruh menolak wacana pemerintah untuk tidak menaikkan upah minimum tahun
2021.
Penolakan pun ditujukan karena adanya kemungkinan upah minimum tahun 2021 turun dari
upah minimum tahun 2020 yang sangat merugikan kaum buruh.
"Persoalan penolakan Omnibus Law Cipta Kerja belum selesai tapi pemerintah dan statment
asosiasi pengusaha yang meminta agar upah minimum tahun 2021 tidak naik bahkan minta
diturunkan menimbulkan reaksi dari kalangan buruh.
Bahwa kenaikkan upah setiap tahun merupakan hal yang sangat dinanti-nantikan oleh kaum
buruh untuk meningkatkan daya beli (konsumsi)," ujar Roy Jinto Ferianto, Ketua umum Pimpinan
Pusat FSP TSK SPSI dalam keterangan tertulisnya, Selasa 20 Oktober 2020.
Menurut dia, faktanya inflasi juga naik tidak minus dan upah minimum yang akan ditetapkan
tahun 2020 berlaku efektif Januari 2021.
Maka sebagai dasar kenaikkan upah tahun 2021 bisa didasarkan pada proyeksi pertumbuhan
ekonomi Indonesia tahun 2021 sebagaimana data yang dirilis oleh BI proyeksi pertumbuhan
ekonomi Indonesia tahun 2021 sebesar 5,5%, menurut Pemerintah 5,0% menurut IMF 6,1%,
menurut ADB 5,1% , word bank 4,8%.
Data-data tersebut adalah proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2021 sedangkan
upah minimum berlaku pada tahun 2021 juga sehingga angka-angka tersebut bisa dijadikan
dasar untuk menetapkan upah minimum tahun 2021.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat tergantung pada konsumsi daya beli masyarakat ketika
pendapatan buruh lemah maka daya beli buruh akan turun sehingga akan berdampak terhadap
pertumbuhan ekonomi.
Bagaimana mungkin proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2021 bisa tercapai kalau
daya beli masyarakat rendah bahkan mengalami penurunan," ujar dia.
Pada triwulan kedua pertumbuhan ekonomi Indonesia minus -5,32% sedangkan triwulan ketiga
masih minus -1% lebih.
Padahal Pemerintah sudah menyalurkan subsidi upah ( BSU) tapi masih minus walaupun kecil
minus nya sehingga Indonesia masuk resesi ekonomi, apalagi kalau tidak ada subsidi upah (BSU)
mungkin minusnya akan lebih besar dari triwulan kedua.
"Sekarang dapat kita bayangkan dengan adanya subsidi aja masih minus pertumbuhan ekonomi
apalagi kalau buruh tidak naik upah atau upah nya turun daya beli buruh pasti semakin merosot
turun , karena kenaikkan upah salah satunya adalah untuk menjaga daya beli atau konsumsi
kaum buruh,"ujar dia.
Maka rencana pemerintah dan permintaan asosiasi pengusaha untuk upah tahun 2021 tidak naik
bahkan minta turun dari upah tahun 2020, lanjut Roy, maka kaum buruh menyatakan menolak
dan akan melakukan perlawanan dengan melakukan aksi besar-besaran di seluruh Indonesia
karena upah merupakan hak yang paling fundamental bagi kaum buruh.***.
275