Page 277 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 AGUSTUS 2020
P. 277

BP JAMSOSTEK : SELEKSI DATA KETAT PENERIMA BSU LIBATKAN PERBANKAN

              UNGARAN  -  BP JAMSOSTEK  Cabang Ungaran tetap mengacu Peraturan Menteri Tenaga Kerja
              Nomor 14 Tahun 2020 dalam menyajikan serta menyeleksi data peserta yang masuk kriteria
              sebagai calon penerima  BSU  (Bantuan Subsidi Upah) bagi pekerja terdampak  pandemi Covid-
              19  . Keterangan tersebut disampaikan Kepala BP JAMSOSTEK Cabang Ungaran, Muslih Hikmat,
              usai mengikuti video konverensi dengan Presiden Joko Widodo di Kantor BP JAMSOSTEK Cabang
              Ungaran, Kamis (27/8) pagi.

              Syarat  serta  ketentuan  yang  dimaksud,  ialah  warga  Negara  Indonesia  dibuktikan  dengan
              kepemilikan KTP. Kemudian tercatat aktif sebagai peserta BP JAMSOSTEK dan membayar iuran
              kepersertaan sampai Juni 2020.

              "Syarat dan ketentuan lain kita terima, karena sebagai badan penyelenggara yang mendapat
              amanah dari pemerintah kami ditunjuk untuk menyajikan data secara kolektif termasuk nomor
              rekening penerima," katanya.
              Nomor rekening itu, lanjutnya, harus aktif. Khusus validasi ini, pihaknya berkerja sama dengan
              perbankan  yang  ditunjuk  pemerintah.  Pihak  BP  JAMSOSTEK  akan  membantu  menyeleksi
              berdasarkan nomor induk dan nomor Kartu Peserta Jamsostek (KPJ).

              "Betul-betul  ini  cukup  ketat  seleksinya,  agar  tepat  sasaran.  Waktunya  pemerintah  yang
              menentukan," imbuhnya.

              Ketika ditanya berapa jumlah data yang dikirimkan oleh BP JAMSOSTEK Cabang Ungaran, Muslih
              Hikmat memaparkan, pihaknya ditargetkan bisa menyampaikan data sebanyak 156.000 orang
              tenaga kerja swasta di luar ASN dan BUMN dari total 2,5 juta orang pekerja se-Indonesia.

              "Pada tahap pertama kemarin, di Cabang Ungaran ada 20 orang penerima," paparnya.
              Dalam  kesempatan  kemarin,  ia  kembali  menghimbau  kepada  perusahaan  yang  belum
              mendaftarkan karyawannya sebagai peserta aktif BP JAMSOSTEK untuk segera mendaftarkan
              pekerjanya. Mengingat, pihaknya menerangkan ada istilah perusahaan daftar sebagian (PDS)
              ketenagakerjaan, PDS upah, dan istilah PDS program.

              "Apabila ada perusahaan yang seperti itu, misalnya ada 10 orang pekerja hanya didaftarkan 3
              orang  pekerja  saja.  Ketika  ingin  ikut  program  bantuan  itu  jelas  yang  7  orang  pekerja  nanti
              ngadat, jadi kita kembali imbau agar perusahaan mendaftarkan semua pekerjanya," tegas Muslih
              Hikmat.

              Kepala  Disnaker  Kabupaten  Semarang  Jarot  Supriyoto  menuturkan,  pengawasan  terhadap
              perusahaan agar patuh terhadap regulasi termasuk aktif mendaftarkan pekerjanya mengikuti
              Program BP JAMSOSTEK terus dilakukan.
              "Ini tidak terlepas dari kesadaran perusahaan itu sendiri, padahal kita ketahui bersama dengan
              ikut jaminan sosial ketenagakerjaan tidak ada ruginya. Apalagi tenaga kerja di mata perusahaan
              adalah aset," tutur Jarot.

              Dari  catatannya,  sejauh  ini  capaian  kepesertaan  BP  JAMSOSTEK  di  Kabupaten  Semarang
              mencapai  lebih  kurang  78  persen  dari  total  jumlah  penduduk.  Adapun  target  100  persen
              kepersertaan, mestinya bisa tercapai tahun ini. Namun karena ada pandemi Covid-19, Disnaker
              Kabupaten Semarang pun menyadari adanya goncangan ekonomi. Tidak hanya di perusahaan
              besar, tetapi juga berdampak pada usaha kecil termasuk UMKM.

              "Ketika  di  lapangan  ada  kendala,  untuk  mengatasinya  perlu  kerja  sama  antara  pemerintah
              dengan badan penyelenggara terutama dalam menyadarkan masyarakat," ucap dia..

                                                           276
   272   273   274   275   276   277   278   279   280   281   282