Page 353 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 AGUSTUS 2020
P. 353
Para pekerja di bergaji di bawah Rp5 juta per bulan tersebut merupakan pekerja yang tercatat
sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BP Jamsostek).
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Jabar, Taufik Garsadi mengatakan,
meskipun program subsidi gaji tersebut menjadi kewenangan pemerintah pusat dan BP
Jamsostek, namun pihaknya tetap membantu dari sisi koordinasi dan pemantauan.
"Kalau dari angka kepesertaan aktif ada sekitar 4 juta pekerja di Jabar yang mendapat subsidi
gaji, tapi data riilnya terus kami koordinasikan dengan BPJS," sebut Taufik di Bandung, Kamis
(27/8/2020).
Menurut dia, ke-4 juta pekerja tersebut merupakan total pekerja peserta aktif BP Jamsostek.
Namun, yang baru memperbarui data nomor rekening baru separuhnya. ( ) Diakui Taufik,
dalam monitoring yang dilakukan pihaknya bersama BP Jamsostek, muncul kendala dalam
pendataan pekerja yang berhak menerima subsidi gaji itu, yakni sekitar seperempat perusahaan
di Jabar berkantor pusat di Jakarta.
"Dari 4 juta, artinya ada 1 juta lebih didaftarkan kantor pusat, ini yang terus saya monitor,"
ujarnya.
Taufik menekankan, mengacu pada undang-undang, program apresiasi pemerintah kepada para
pekerja ini dipercayakan kepada BP Jamsostek dan berbeda dengan bantuan sosial maupun
hibah. "Kami yang memiliki unit pengawas di daerah turut menyosialisasikan ke perusahaan
untuk mendaftarkan para pegawai yang berhak ikut program ini," katanya.
Pihaknya juga meyakini, pendataan dan verifikasi pekerja penerima BLT ini tidak akan terkendala
persoalan mengingat BP Jamsostek sudah mengantongi data para pekerja. "Program ini sudah
sepatutnya diapresiasi. Apalagi, subsidi gaji ini ditransfer langsung ke rekening pekerja,"
tandasnya.
(msd).
352