Page 498 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 AGUSTUS 2020
P. 498

dan  hadir  dalam  kesempatan  tersebut  Menteri  Ketenagakerjaan,  Direktur  Utama  BPJS
              Ketenagakerjaan  (BPJAMSOSTEK),  dan  juga  secara  live  streaming  bersama  495  perwakilan
              pekerja dari seluruh Indonesia.



              BANTUAN SUBSIDI UPAH UNTUK PEKERJA TAHAP PERTAMA CAIR

              Semarang - Bantuan Subsidi Upah (BSU) tahap pertama untuk 2,5 juta nomor rekening pekerja
              cair dan peluncuran program BSU dilakukan secara virtual oleh Presiden Joko Widodo di Istana
              Negara dan hadir dalam kesempatan tersebut Menteri Ketenagakerjaan, Direktur Utama BPJS
              Ketenagakerjaan  (BPJAMSOSTEK),  dan  juga  secara  live  streaming  bersama  495  perwakilan
              pekerja dari seluruh Indonesia.

              Agus Susanto, Direktur Utama BPJAMSOSTEK menjelaskan 2,5 juta pekerja tersebut merupakan
              gelombang  pertama  dari  total  10,8  juta  nomor  rekening  yang  sudah  tervalidasi  oleh
              BPJAMSOSTEK dan gelombang berikutnya akan segera dilakukan secara bertahap hingga seluruh
              rekening pekerja yang telah tervalidasi bisa menerima haknya.

              "Kami tidak henti-hentinya mengimbau kepada perusahaan untuk menyerahkan data terkini para
              pekerja yang mencakup nomor rekening aktif atas nama pekerja paling lambat 31 Agustus. Untuk
              nomor  rekening  yang  tidak  valid,  kami  kembalikan  kepada  perusahaan  untuk  dikonfirmasi
              kembali kepada pekerjanya dan akan kami lakukan validasi ulang atau validasi berlapis sebanyak
              3 tahap," kata Agus.

              Presiden  Joko  Widodo  berharap  bantuan  tersebut  merupakan  stimulus  dari  pemerintah  agar
              dapat dimanfaatkan para penerima untuk meningkatkan konsumsi rumah tangga para pekerja
              di tengah pandemi COVID-19.

              "Bantuan gaji ini diberikan kepada pekerja pada perusahaan yang tertib, yang rajin membayar
              iuran  BPJAMSOSTEK  setiap  bulannya.  Artinya  ini  kita  berikan  sebagai  sebuah  penghargaan,
              reward  kepada  para  pekerja  dan  perusahaan  yang  patuh,  selalu  membayar  iuran  BPJS
              Ketenagakerjaan. Sebanyak 2,5 juta ini tahap awal dan sisanya sampai 15,7 juta, September
              selesai," kata Jokowi.

              Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga bertanya kepada beberapa pekerja yang hadir di Istana
              Negara tersebut mengenai rencana uang yang diterima pekerja akan dimanfaatkan untuk apa di
              antaranya  bertanya  kepada  perawat,  guru  honorer,  dan  petugas  pemadam  kebakaran  yang
              secara  keseluruhan  mengaku  uangnya  digunakan  untuk  biaya  hidup  sehari-hari,  menambah
              uang transportasi, serta beli kuota data internet untuk sekolah online anak-anaknya di masa
              pandemi COVID-19.

              Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziah  mengatakan  subsidi  tersebut  diharapkan  bisa  menjaga
              serta  meningkatkan  daya  beli  pekerja  atau  buruh  dan  mendongkrak  konsumsi,  sehingga
              menimbulkan multiplier effect pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

              "BSU  yang  diberikan  oleh  pemerintah  ini  menjadi  salah  satu  nilai  tambah  menjadi  peserta
              BPJAMSOSTEK.  Tentunya  upaya  yang  dilakukan  pemerintah  ini  dapat  dimanfaatkan  sebaik-
              baiknya  oleh  masyarakat  pekerja.  Kami  terus  mengimbau  kepada  perusahaan  agar  selalu
              mendukung  dan  dapat  berkontribusi  positif  dalam  meningkatkan  kesejahteraan  para
              pekerjanya," kata Agus.

              Sampai dengan Rabu, (26/8) total nomor rekening yang diterima BPJAMSOSTEK mencapai 13,8
              juta dan dari jumlah tersebut data nomor rekening tervalidasi mencapai 10,8 juta data.




                                                           497
   493   494   495   496   497   498   499   500   501   502   503