Page 50 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 AGUSTUS 2020
P. 50

Saat meluncurkan program subsidi pekerja kemarin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap
              diberikannya bantuan ini akan meningkatkan konsumsi rumah tangga bagi para pekerja. Dengan
              demikian daya beli masyarakat juga meningkat.

              "Dan kita harapkan pertumbuhan ekonomi Itita Indonesia kembali pada posisi normal," kata
              Jokowi di Istana Negara, Jakarta, kemarin.

              Pada tahap pertama, pemberian  subsidi  gaji dibagikan  kepada  2,5  juta pekerja  dengan  nilai
              masing-masing Rp600.000 per bulan selama empat bulan. Pemerintah menargetkan, bantuan
              tunai ini tersalurkan kepada 15,7 juta pada September 2020.

              Sektor  konsumsi  memang  menjadi  perhatian  pemerintah  saat  ini.  Maklum  pandemi  korona
              mengakibatkan  terganggunya  daya  beli  masyarakat  sehingga  konsumsi  rumah  tangga  yang
              selama ini berkontribusi sekitar 57% dari produk domestik bruto (PDB) nasional turut melemah.
              Imbasnya, pertumbuhan ekonomi pada kuartal 11/2020 minus 5,32%. Adapun khusus sektor
              konsumsi mengalami penurunan hingga 5,52%.


              Kondisi  ini  mau  tidak  mau  memaksa  pemerintah  untuk  bergerak  cepat  agar  perekonomian
              bergairah  lagi.  Pasalnya,  jika  pada  kuartal  III  PDB  nasional  mengalami  kembali  kontraksi,
              Indonesia dipastikan masukke jurang resesi.

              Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziah mengatakan, pihaknya terus melakukan validasi
              sasaran  penerima  subsidi  gaji  yang  mencapai  15,7  juta  pekerja  tersebut.  Menurutnya,  data
              terakhir BPJS Ketenagakerjaan telah berhasil mengumpulkan 13,8 juta rekening pekerja atau
              88% dari target.


              "Adapun data yang sudah divalidasi dan diverifikasi oleh BPJS Ketenagakerjaan sesuai dengan
              kriteria Permenaker sejumlah 10,8 juta orang atau 69% dari target," katanya.

              Ida mendorong agar BPJS Ketenagakerjaan dapat segera menuntaskan verifikasi dan validasi
              data  penerima  paling  lambat  akhir  September  2020.  Ida  menyebut,  data  yang  disetor  BPJS
              Ketenagakerjaan akan di-cek ulang oleh Kementerian Ketenagakerjaan.


              "Pada Senin, 24 Agustus 2020 lalu kami telah menerima 2,5 juta data calon penerima yang telah
              divalidasi dan diverifikasi oleh BPJS Ketenagakerjaan sebagai batch pertama penerima bantuan
              subsidi upah atau gaji. Data tersebut kemudian kami cek kelengkapannya sesuai dengan syarat
              dan kriteria yang diatur dalam permenaker untuk meminimalkan risiko administrasi dan agar
              tepat sasaran," paparnya.

              Sementara itu pengamat ekonomi Rifki Fadilah mengatakan, untuk mendongkrak pertumbuhan
              ekonomi sebaiknya bukan hanya mengandalkan konsumsi rumah tangga, tetapi juga belanja
              pemerintah. Kendati demikian pemberian BLT itu baik untuk mendorong sisi permintaan.

              "Masyarakat saat ini tidak ada demand. Orang-orang di-PHK, kemungkinan besar mereka tidak
              punya uang. Dampaknya, mereka tidak bisa berbelanja. Kalaupun mereka punya uang, dengan
              situasi krisis dan tidak pasti ini, mereka akan menabung, " ujar Rifki di Jakarta kemarin.

              Dia menilai BLT untuk pegawai merupakan langkah tepat untuk mendorong permintaan. Kebij
              akan ini merupakan upaya pemerintah yang memiliki kekuatan untuk menggerakkan demand.



                                                           49
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55