Page 51 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 AGUSTUS 2020
P. 51

"Ketika masyarakat mendapatkan uang tunai secara langsung, otomatis tidak punya pilihan lain
              untuk belanja," tutur peneliti The Indonesian Institute itu.

              Di bagian lain Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad menilai kondisi saat ini menandakan resesi
              ekonomi  memang  tidak  bisa  dihindari.  Kerugian  ekonomi  pada  kuartal  11/2020  mencapai
              Rpl45,64 triliun bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

              "Jadi growth kita turun drastis kalau dibandingkan dengan kondisi normal sampai minus 10,34%.
              Turunnya  lebih  dalam  dari  yang  disampaikan  pemerintah,  yaitu  minus  5,32%.  Makanya  kita
              meyakini resesi ekonomi tidak bisa dihindari," ujarnya dalam seminar virtual kemarin.

              Pada kesempatan tersebut Tauhid juga menyayangkan realisasi anggaran Pemulihan Ekonomi
              nasional (PEN) hingga 25 Agustus lalu yang baru mencapai Rpl74,79 triliun atau 25,1% dari pagu
              yang ditetapkan sebesar Rp695,2 triliun. Menurut dia, momentum perbaikan seharusnya mulai
              terjadi pada kuartal III. Paling tidak, kata dia, separuh dari anggaran PEN bisa terealisasi sampai
              triwulan III 2020 berakhir.


              "Kami kurang yakin kalau di tahun ini bisa terealisasi cukup tinggi, sebab melihat kinerja selama
              ini, banyak soal administrasi yang tidak bisa diselesaikan. Selain itu manajemen untuk berbagai
              program PEN tidak bisa diciptakan dalam situasi pandemi. Meskipun dananya ada, pasarnya tidak
              bisa berlaku," ujarnya.


              dita angga/faorick pakpahan/fw bahtiar














































                                                           50
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56