Page 673 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 AGUSTUS 2020
P. 673
"Diberikan hari ini, ini yang kita luncurkan hari ini 2,5 juta dan kita harapkan nanti di September
selesai 15,7 juta pekerja, semuanya diberikan," ucap dia.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyampaikan bantuan subsidi gaji Rp 2,4
juta selama empat bulan diberikan kepada pekerja yang memenuhi beberapa syarat. Yaitu,
mendapat gaji di bawah Rp 5 juta per bulan dan terdaftar sebagai peserta aktif BPJS
Ketenagakerjaan.
Syarat lainnya, dijelaskan Ida di Istana Negara, Jakarta, Kamis, adalah Warga Negara Indonesia
yang dibuktikan dengan Nomor Induk Kependudukan, peserta aktif program jaminan sosial
ketenagakerjaan, dan memiliki rekening bank yang aktif.
Syarat lengkap bagi para penerima bantuan diatur dalam Peraturan Menaker (Permenaker)
Nomor 14 Tahun 2020 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Pemerintah Berupa Subsidi
Gaji/Upah Bagi Pekerja/Buruh Dalam Penanganan Dampak Covid-19. "Subsidi ini diharapkan
mampu menjaga serta meningkatkan daya beli pekerja atau buruh dan mendongkrak konsumsi
sehingga menimbulkan multiplayer effect (efek berlipat ganda) pada pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat," ujar Ida.
Ida mengatakan jumlah penerima bantuan subsidi gaji ini sebanyak 15,7 juta pekerja. Pada
tahap pertama penyaluran, subsidi gaji akan disalurkan melalui transfer bank kepada 2,5 juta
pekerja, kemudian penyaluran selanjutnya akan dilakukan bertahap hingga mencapai 15,7 juta
pekerja.
"Data terakhir menunjukkan jumlah rekening penerima yang berhasil dikumpulkan BPJS
Ketenagakerjaan sejumlah 13,8 juta orang atau 88 persen dari target. Sedangkan data yang
sudah divalidasi dan diverifikasi oleh BPJS Ketenagakerjaan sesuai dengan kriteria Permenaker
sejumlah 10,8 juta orang atau 69 persen dari target," ujar Ida.
Pemerintah menargetkan dapat menyalurkan bantuan subsidi gaji kepada total 15,7 juta pekerja
pada akhir September 2020. "Proses penyaluran bantuan ini dilaksanakan melalui bank penyalur
yang terhimpun dalam Himpunan Bank-Bank Negara (Himbara) dan akan ditransfer langsung ke
masing-masing rekening pekerja atau buruh," ujar Ida.
Anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa Amaliah menyoroti banyaknya jenis bantuan sosial yang
digelontorkan pemerintah. Mulai dari bantuan untuk masyarakat yang terdata dalam Data
Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), bantuan bagi para pengusaha mikro, kecil juga ultra mikro
hingga subsidi bagi para karyawan bergaji di bawah Rp 5 juta.
Ledia mempertanyakan nasib guru honorer yang mayoritas bergaji sangat kecil yang justru tidak
termasuk dalam cakupan klasifikasi penerima bantuan sosial karena tidak terdaftar di BLJS
Ketenagakerjaan.
"Coba kita tengok bagaimana nasib para guru honorer, baik di sekolah negeri apalagi swasta,
dari jenjang PAUD sampai SMA/SMK, mereka sampai saat ini sama sekali tidak mendapatkan
bansos yang secara eksplisit teranggarkan bagi mereka," ungkap Ledia dalam keterangan
tertulisnya, Rabu (26/8).
Ia mengungkapkan, ada sekitar 900 ribu guru honorer di seluruh Indonesia yang tersebar di
sekolah negeri dan swasta. Rata-rata mereka hanya mendapatkan gaji dalam bilangan ratusan
ribu, bahkan ada yang hanya mendapatkan gaji di bawah Rp 500 ribu per bulan untuk masa
bakti lebih 10 tahun.
"Bayangkan para guru honorer yang sudah bertahun-tahun berjuang mendidik anak bangsa
namun hanya mendapat gaji dalam bilangan ratusan ribu rupiah perbulan. Ada yang hanya
bergaji Rp 500 ribu, Rp 200 ribu bahkan Rp 150 ribu sebulan. Bagi mereka bansos sebesar Rp
672