Page 707 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 AGUSTUS 2020
P. 707
HARI INI BANTUAN RP 600 RIBU DITERIMA 2,5 JUTA KARYAWAN SWASTA
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi meluncurkan bantuan
subsidi upah atau bantuan Rp 600 ribu bagi karyawan swasta bergaji di bawah Rp 5 juta
Acara peluncuran tersebut digelar di Istana Negara, Jakarta, Kamis (27/8/2020) pagi.
Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan, pemerinah selama pandemi Covid-19 telah
memberikan berbagai bantuan untuk masyarakat.
Mulai dari bantuan tunai, subsidi listrik, sembako hingga kartu pra kerja.
"Hari ini kita lengkapi lagi yang namanya subsidi gaji, totalnya nanti yang akan diberikan 15,7
juta pekerja," kata Jokowi, dikutip dari siaran langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Dengan bantuan ini, maka para pekerja swasta dan buruh bergaji di bawah Rp 5 juta akan
mendapatkan tambahan gaji dari pemerintah sebesar Rp 600 ribu perbulan.
Bantuan tersebut akan diberikan selama empat bulan, dengan total bantuan yang diterima
pekerja sebesar Rp 2,4 juta.
Jokowi menegaskan, bahwa bantuan ini diberikan kepada para pekerja yang sudah terdaftar di
BPJS Ketenagakerjaan.
"Yang diberikan ini adalah kepada para pekerja dan perusahaan yang rajin membayar iurannya,
iuran jamsostek." "Artinya ini kita berikan sebagai sebuah penghargaan kepada para pekerja
dan perusahaan yang patuh selalu mebayar iuran," ungkap Jokowi.
Jokowi menyampaikan, pada hari peluncuran ini, ada 2,5 juta pekerja yang akan menerima
bantuan bantuan ini.
Bantuan tersebut akan langsung ditransfer ke rekening pekerja.
Kemudian, transfer akan terus dilakukan secara bertahap hingga seluruh pekerja yang memenuhi
syarat menerima bantuan ini.
"Yang kita luncurkan hari ini 2,5 juta dan kita harapkan nanti dibulan September selesai 15,7
juta pekerja, semuanya diberikan," terang Jokowi.
Presiden berharap, bantuan ini dapat membantu meringankan beban para pekeraja.
Selain itu, dengan adanya bantuan ini juga dapat meningkatkan perekonomian Indonesia di
tengah pandemi.
"Kita harapkan setelah ini diberikan, konsumsi rumah tangga tidak terganggu, daya beli
masyarakat meningkat." "Kita harapkan pertumbuhan ekonomi negara kita Indonesia menjadi
kembali pada posisi normal," tandasnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana).
706
