Page 894 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 AGUSTUS 2020
P. 894
"Semua program ini diarahkan pemerintah untuk menyelamatkan jiwa dan perekonomian,"
jelasnya.
Ida juga mengatakan program bantuan subsidi upah ini sekaligus untuk memberikan apresiasi
kepada pekerja peserta BPJamsostek dan perusahaannya. Pesan yang ingin disampaikan
pemerintah adalah mengikuti BPJamsostek itu ada manfaatnya. Diharapkan ke depan semakin
banyak perusahaan mendaftarkan BPJamsostek karyawannya. Dia juga mengatakan diantara
penerima program bantuan subsidi upah itu ada sekitar 2,1 juta karyawan yang baru kena PHK.
3,3 Juta Pekerja Keluar BPJamsostek Pandemi Covid-19 menggerus kepesertaan BPJamsostek.
Dalam kurunMaret sampai Juli sebanyak 3,3 juta lebih pekerja keluar dari BPJamsostek.
Jumlahinimengala-mi kenaikan 8,48 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dalam
kurun Maret sampai Juli, jumlah pekerja keluar dari BPJamsostek palingbanyakterjadi padaMei.
Yakni mencapai 696.056 orang. Jumlah ini lebih besar dibandingkan tingkat keluar pada Mei
2019 yang tercatat ada 557.911 orang. Data pekerja yang keluar di tengah pandemi itu
dipaparkan Dirut BPJamsostek Agus Susanto di Komisi KDPR, kemarin (26/8).
Agus lantas memaparkan alasan sekian banyak pekerja itu keluar dari BPJamsostek di tengah
pandemi Covid-19. Sebanyak 78 persen di antaranya keluar karena alasan mengundurkan diri
atau resign. Meskipun secara resmi tertulis mengundurkan diri, diduga kuat banyak yang mundur
karena kondisi ekonomi perusahaan. Kemudian20persen karena pemutusan hubungan kerja
(PHK). Sisanya sejumlah dua persen karena masuk usia pensiun.
BPJamsostek juga menghitung data per Juli 2020 jumlah tenaga kerja di Indonesia mencapai
131,03 juta orang. Dari jumlah tersebut yang berpotensi atau eligible untuk ikut BPJamsostek
berjumlah 92,45 juta orang. Sedangkan jumlah pekerja yang ikut BPJamsostekberjumlah 49,73
juta orang atau sekitar 53,79 persen dari pekerja yang eligible.
Agus lantas menjelaskan dari jumlahbesaran uang jaminan hari tua (JHT) yang diklaim peserta
BPJamsostek. Dia mengatakan total klaim JHT sampai Juli 2020 mencapai Rp 18,1 triliun dan
dibayarkan kepada 1,4 juta pekerja.
"Pekerja yang mengambil klaim JHT ini sebagian besar adalah (pekerja di perusahaan, red) skala
usaha besar," jelas Agus.
Selama masa pandemi ini, Agus mengatakan disiapkan layanan tanpa ada kontak fisik. Di
antaranya adalah klaim bisa dilakukan secara online penuh. Kemudian layanan di kantor
BPJamsostek juga menggunakan virtual atau telekonferensi. Jadi pekerja yang datang ke
BPJamsostek berkomunikasi dengan petugas melalui layar monitor
Untuk dana kelolaan yang ada di BPJamsostek, Agus menjelaskan terus ada peningkatan. Dia
memaparkan data kelola sementara 2020 ini mencapai Rp456,56 triliun. Dana ini meningkat
dibandingkan total kelolaan tahun laluyang tercatatRp431,67 triliun. Agus menegaskan sesuai
keten-tuanyang berlaku, dana pengelolaan untuk program JHT di BPJam-sostekharus lebih tinggi
dari suku bunga deposito bank pemerintah. Sehingga dapat memberikan hasil yang maksimal
kepada peserta BPJamsostek (ted)
PENCAIRAN
BERTAHAP,
2,5 JUTA
PEKERJA
TIAP PEKAN
893

