Page 4 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 MEI 2021
P. 4

positive - Suhamo (Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Disperinaker
              Sukoharjo) Ini solusi paling adil dan win-win solution agar perusahaan tetap bisa beroperasi dan
              karyawan mendapat penghasilan untuk menjaga kelangsungan hidupnya



              Ringkasan

              Perselisihan terkait pembayaran tunjangan hari raya (THR) menjelang Idulfitri 1442 H di Soloraya
              terus bermunculan. Sejumlah perusahaan berskala besar memilih mencicil pembayaran THR atau
              membayar  secara  tidak  penuh.  Di  Boyolali,  aksi  unjuk  rasa  pekerja  menolak  pencicilan
              pembayaran gaji dan THR kembali terjadi di grup PT Pan Brothers, Kamis (6/5/2021).



              PANEN PROTES JELANG LEBARAN

              Perselisihan terkait pembayaran tunjangan hari raya (THR) menjelang Idulfitri 1442 H di Soloraya
              terus bermunculan. Sejumlah perusahaan berskala besar memilih mencicil pembayaran THR atau
              membayar secara tidak penuh.

              Di Boyolali, aksi unjuk rasa pekerja menolak pencicilan pembayaran gaji dan THR kembali terjadi
              di  grup  PT  Pan  Brothers,  Kamis  (6/5/2021).  Kali  ini,  aksi  terjadi  di  PT  Eco  Smart  Garment
              Indonesia, Klego, Boyolali.

              Berdasarkan pantauan Espos, para pekerja perusahaan itu berkumpul di depan pabrik memenuhi
              jalan Simo-Klego sejak Kamis pagi. Sekitar pukul 09.30 WIB, para pekerja mulai memenuhi jalan
              dan arus lalu lintas sempat ditutup selama aksi berlangsung.

              Para  pekerja  menginginkan  gaji  dan  THR  bisa  dibayarkan  penuh.  Sedangkan  berdasarkan
              informasi yang diterima pekerja, pembayaran gaji akan dicicil dua kali dan THR lima kali. Hal
              itulah  yang  membuat  para  pekerja  melakukan  unjuk  rasa.  Para  pekerja  membentangkan
              spanduk besar bertuliskan "Cicilanmu Semangat Demoku".

              Para pekerja akhirnya bersedia membubarkan diri setelah mendapatkan penjelasan dari Kepala
              Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja (Dinkopnaker) Boyolali, Syawaludin. Sebelumnya, perwakilan
              pekerja dan manajemen melakukan komunikasi di sekitar gerbang pabrik.
              Dalam kesempatan tersebut, Syawaludin menyampaikan hasil mediasi antara manajemen dan
              pekerja. "Saya datang di sini karena diperintah Bapak Bupati. Kami bisa merasakan apa yang
              menjadi aspirasi teman-teman. Kemarin kejadian yang sama sudah terjadi di kantor pusat. Di
              PSS [PT Prima Sejati Sejahtera] maupun di Pan Brother," kata Syawaludin kepada para pekerja.

              Syawaludin mengatakan pemerintah sudah berupaya semaksimal mungkin memperjuangkan hak
              para pekerja. Namun, dia meminta karyawan memahami kondisi perusahaan. "Kami berharap
              teman-teman memahami kondisinya. Kita harus berpikir rasional," kata Syawaludin.
              Syawaludin menyebut perusahaan mencicil gaji dan THR karena masalah keuangan atau cash
              fbw perusahaan. Dia mengimbau para pekerja untuk memahami kondisi tersebut Dia berjanji
              pemerintah  akan  terus  memfasilitasi  persoalan  tersebut  hingga  hak  para  pekerja  diberikan
              perusahaan.
              Sebelumnya, aksi serupa juga terjadi di halaman pabrik PT Pan Brothers di Mojosongo, Rabu
              (5/5/2021).  Syawaludin  mengatakan  pada  Kamis  siang,  para  pekerja  pabrik  Pan  Brothers  di
              Mojosongo dan Sambi sudah kembali bekerja. "Hal yang penting, hak buruh dikasihkan. Sampai
              saat ini kondisi di Mojosongo dan Sambi sudah masuk. Maka saat ini kami mediasi kembali [di
              Klego]," lanjut dia.
                                                            3
   1   2   3   4   5   6   7   8   9