Page 9 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 MEI 2021
P. 9
GEJOLAK AKIBAT THR TERUS TERJADI
Aksi unjuk rasa tenaga kerja menolak pembayaran gaji dan tunjangan hari raya (THR) secara
dicicil oleh perusahaan grup PT Pan Brothers masih terjadi, Kamis (6/5/2021). Aksi unjuk rasa,
kemarin terjadi di PT Eco Smart Garment Indonesia, Klego, Kabupaten Boyolali.
Berdasarkan pantauan Koran Solo, sejumlah tenaga kerja di perusahaan itu berkumpul di depan
pabrik memenuhi jalan Simo-KJego sejak Kamis pagi. Kemudian sekitar pukul 09.30 WIB, para
pekerja mulai memenuhi jalan. Arus lalu lintas pun sempat ditutup saat aksi berlangsung. Para
pekerja menginginkan gaji dan THR bisa dibayarkan penuh. Sementara informasi yang diterima,
gaji pekerja akan dibayar dua kali dan THR dibayarkan lima kali. Hal itulah yang memancing para
pekerja melakukan aksi unjuk rasa.
Para pekerja akhirnya bersedia membubarkan diri setelah ada penjelasan dari Kepala Dinas
Koperasi dan Tenaga Kerja (Dinkopnaker) Kabupaten Boyolali, Syawaludin, serta perwakilan
pekerja dan manajemen yang sebelumnya melakukan komunikasi di sekitar gerbang pabrik.
Pada kesempatan tesebut Kepala Dinkopnaker Kabupaten Boyolali, Syawaludin, menyampaikan
hasil mediasi antara perusahaan dan pekerja yang sebelumnya sudah dilakukan. "Kemarin
kejadian yang sama sudah terjadi di kantor pusat. Di PSS [PT Prima Sejati Sejahtera] maupun
di Pan Brother. Saya juga langsung terjun ke lokasi. Pemerintah sudah berupaya semaksimal
mungkin memperjuangkan para pekerja. Kami berharap teman-teman memahami kondisinya.
Kita harus berpikir rasional," jelas Syawaludin.
Dalam penjelasan tersebut diketahui jika alasan perusahaan membayarkan gaji dan THR secara
dicicil adalah karena persoalan keuangan atau cash flow perusahaan. Syawaludin pun
mengimbau para pekerja memahami kondisi tersebut. Namun dia juga menegaskan pemerintah
akan terus memfasilitasi persoalan tersebut hingga hak dari para pekerja diberikan.
Sementara itu HRM PT Pan Brothers Tbk dan Grup untuk area Jawa Tengah, Yusi Hersanty,
mengatakan untuk merespons permintaan dari karyawan, pihaknya akan menyanggupi untuk
pembayaran gaji. "Gaji akan kami selesaikan pada 7 Mei 2021 secara penuh. Kemudian untuk
THR, sesuai kesepakatan, tahap pertama kami berikan tanggal 6 Mei 2021 sebesar 12,5%. Kami
memberlakukan sama untuk semua grup kami di Jateng [termasuk PT Eco Smart Garment
Indonesia di Sambi dan Klego]," kata dia kepada wartawan, Kamis. Kemudian dia berharap
semua karyawan bisa kembali bekerja.
Lebih lanjut dia mengatakan alasan utama dari kejadian itu adalah persoalan cash flow
perusahaan, dampak dari pandemi Covid-19. "Baru di tahun ini masalah ini muncul. Sebab pada
2020 kami berupaya untuk tetap mempertahankan kapasitas produksi agar teman-teman tetap
beraktivitas seperti biasa," jelas dia.
Terpisah, di Sragen, mediasi dalam rapat bipartit yang diadakan di Kantor Dinas Tenaga Kerja
(Disnaker) Sragen antara manajemen PT Delta Merlin Sandang Tfekstil (DMST) II dengan serikat
pekerja yang didampingi DPC Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBS) 1992 Sragen tentang
tunjangan hari raya (THR) berakhir buntu, Kamis. Pihak buruh menghendaki THR diberikan
perusahaan secara penuh 100%, yakni minimal satu kali upah minimum kabupaten (UMK)
namun dari pihak perusahaan merasa tidak mampu dan hanya bisa memberi THR sebesar 70%
dengan cara dicicil.
Pertemuan itu berlangsung di Disnaker Sragen selama 1,5 jam. Dari pihak manajemen PT DMST
II Sragen diwakili dua orang, dari serikat pekerja atau pengurus komisariat buruh tingkat
perusahaan diwakili dua orang, perwakilan DPC SBSI 1992 Sragen, dan dua orang pejabat
Disnaker Sragen.
8