Page 93 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 MEI 2021
P. 93
INDONESIA - MALAYSIA MATANGKAN KERJA SAMA BILATERAL TENTANG
PELINDUNGAN PMI
JAKARTA - Pemerintah Republik Indonesia RI) dan Pemerintah Malaysia terus mematangkan
kerja sama tata kelola penempatan Pekerja Migran Indonesia ( PMI ) sektor domestik ke Negeri
Jiran.
Kerja sama tersebut masih terus dibahas secara konkret oleh kedua negara dikarenakan counter-
draft (draf tanggapan) Pemerintah Malaysia atas initial draft Memorandum of Understanding
(MoU) sektor domestik yang telah disampaikan oleh Indonesia pada September 2016, baru
disampaikan kepada Pemerintah Indonesia pada Agustus 2020.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan pemerintah Indonesia meminta
kembali agar perundingan renewal MoU dapat segera dilakukan dan memperoleh posisi yang
menguntungkan semua pihak (win-win solution).
"Saya berharap kita bisa tuntaskan MoU ini mengikuti apa yang pernah menjadi guidance dari
masing-masing negara,," kata Menaker Ida saat melakukan video conference dengan Menteri
Sumber Manusia Malaysia, Datuk Seri Saravanan, beserta jajarannya, Kamis (6/5).
Menaker Ida berharap kedua negara bisa menuntaskan pembaharuan MoU sektor domestik
berdasarkan skema One Channel Recruitment.
"Saya berharap kita bisa tuntaskan MoU ini mengikuti apa yang pernah menjadi guidance dari
masing-masing Negara. Saya menginginkan Datuk Seri bisa memberikan atensi terhadap isu
tentang One Channel Recruitmen dan spesifikasi jabatan, one worker one task," kata Ida.
Mantan politikus Senayan itu mengatakan adanya spesifikasi jabatan dalam draf MoU merupakan
salah satu upaya untuk memastikan bahwa setiap CPMI yang akan bekerja ke luar negeri telah
memiliki kompetensi khusus.
Pemerintah RI pun menyadari bahwa tiap-tiap negara penempatan memiliki aturan
ketenagakerjaan terkait sektor domestik, sehingga tujuh spesifikasi jabatan yang tercantum
dalam Kepmenaker Nomor 354 Tahun 2015 tentang jabatan yang dapat diduduki oleh Tenaga
Kerja Indonesia di luar negeri pada pengguna perseorangan perlu disesuaikan.
Menaker Ida Fauziyah mengatakan, spesifikasi jabatan dalam draf MoU untuk penempatan dan
pelindungan sektor domestik saat ini telah disesuaikan/disimplifikasi menjadi lima jabatan.
Spesifikasi itu yakni housekeeper and family cook, child and baby care, elderly caretaker, family
driver, dan gardener (housekeeper telah digabung dengan family cook dan child care worker
telah digabung dengan babysitter).
Ditegaskan Menaker Ida, berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 18 Tahun 2017 tentang
Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, penempatan PMI hanya dapat dilakukan ke negara
penempatan yang telah memiliki dokumen kerja sama bilateral dengan Pemerintah Indonesia,
regulasi yang mengatur tenaga kerja asing, serta program jaminan sosial.
"Kami berharap agar tata kelola penempatan PMI sektor domestik ke Malaysia ke depan dapat
berlangsung melalui satu saluran/mekanisme yang disepakati oleh pemerintah kedua negara
sehingga dapat lebih mudah dalam melakukan kontrol dan pengawasan," ujarnya.
Sementara itu, Datuk Seri Saravanan Murugan mendukung langkah yang akan dilakukan dan
pihaknya akan memperkenalkan satu aplikasi yang dapat membantu PMI di Malaysia.
"Sistem aplikasi ini mampu membantu PMI untuk pihak Kementerian SDM Malaysia, apabila PMI
memperoleh perlakuan tidak baik dari majikannya," katanya.
92