Page 13 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 DESEMBER 2020
P. 13
Salim ditangkap polisi keesokan harinya sekitar pukul 10.45. Selama menghadiri serangkaian
sidang di pengadilan, Salim selalu menangis saat memberikan keterangan. Dia mengaku
emosinya campur aduk, yakni antara marah dan dnta.
"Saya tak terima dan sangat marah karena Nurhidayati selalu selingkuh. Saya mencintainya dan
sempat melepaskannya beberapa kali," kata Salim. Hakim Chionh mengatakan, Salim berencana
membunuh Nurhidayati beberapa hari sebelum kejadian. Dia telah mempersiapkan pembunuhan
itu dengan matang.
Menurut keterangan polisi, Salim telah memutuskan untuk membunuh korban karena cemburu.
Dia menguras habis uang di rekeningnya beberapa hari sebelum melancarkan aksinya. Pelaku
juga hanya membawa tali dan tidak berani membawa senjata tajam seperti pisau karena lebih
sulit melewati pemeriksaan.
Hakim Chionh membantah pembelaan dari kuasa hukum Salim. Pengacara Salim mengatakan,
kliennya terprovokasi oleh pernyataan korban yang menilai pacar barunya lebih makmur. Sebab,
korban tidak pernah mengatakan hal itu kepada pelaku. Hakim Chionh juga membantah pelaku
mengalami gangguan jiwa.
"Kemampuannya membuat keputusan tidaklah mengalami cacat," ujar Hakim Chionh.
"Sebaliknya, seperti informasi yangsaya dapatkan, aksi pelaku sebelum, selama, dan setelah
pembunuhan, menunjukkan perencanaan yang matang, meyakinkan, dan metode eksekusinya
bukan metode sembarangan."
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura menyatakan telah mengawal kasus
pembunuhan Nurhidayati, TKI asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dan memastikan hak-hak
korban terpenuhi. Berdasarkan data, Nurhidayati mulai bekerja di Singapura sejak 2013. Kontrak
kerja terakhi rdibuat pada 2016.
muhshamil
12