Page 414 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 AGUSTUS 2020
P. 414

Dengan naiknya konsumsi rumah tangga, aktivitas ekonomi di level mikro akan bergerak. Itu
              akan  memicu  perputaran  dan  pertumbuhan  ekonomi  yang  nanti  imbasnya  juga  kembali  ke
              masyarakat. Presiden menambahkan, dengan kondisi pandemi seperti saat ini, tingkat konsumsi
              rumah tangga dipastikan terpengaruh karena aktivitas ekonomi sempat banyak yang terhenti.
              Karena itu, pemerintah memberikan stimulus agar aktivitas ekonomi tetap bisa berjalan. Selain
              BSU kepada 15,7 juta pekerja, masih ada bansos tunai bagi 9 juta penerima  manfaat. Juga
              bantuan hibah modal kerja produktif bagi 12 juta usaha mikro dan kecil.

              Agar  mereka  bisa  mengembangkan  usahanya.  Belum  lagi  program-program  lainnya  kepada
              penerima manfaat yang berbeda. Sementara itu, Menaker Ida Fauziyah menjelaskan, pihaknya
              sudah  membuat  payung  hukum  untuk  pencairan  BSU.  Yakni,  Peraturan  menaker  nomor  14
              Tahun  2020.  Dalam  permenaker  etsrebut,  diuraikan  beberapa  kriteria  karyawan  yang  bisa
              mendapatkan  BSU.  Pertama  adalah  WNI  yang  terdaftar  sebagai  peserta  BPJamsostek  aktif
              sampai  Juni  2020,  dengan  status  pekerja  penerima  upah.  Kemudian,  membayar  iuran
              BPJamsostek yang dihitung berdasarkan gaji atau upah di bawah Rp5 juta.

              Dengan demikian, patokan yang dipakai adalah nominal gaji. Selain, itu, karyawan tersebut juga
              wajib memiliki rekening bank yang aktif. "Tidak ada persyaratan mengikuti atau menjadi serikat
              pekerja.  Karena  ini  perorangan,"  ungkapnya.  Dari  target  15,7  juta  karyawan,  rekening  yang
              berhasil  dikumpulkan  sampai  saat  ini  berjumlah  13,8  juta  atau  88  persen.  Sementara,  yang
              sudah tervalidasi dan terverifikasi oleh BPJamsostek sesuai kriteria Permenaker berjumlah 10,8
              juta  karyawan  atau  69  persen  dari  target.  Pihaknya  mendorong  agar  seluruh  target  bisa
              terpenuhi dan terverifikasi paling lambat akhir September mendatang.
              ''Proses  penyaluran  bantuan  ini  dilaksanakan  melalui  bank  penyalur  yang  terhimpun  dalam
              himbara (Himpunan bank-bank milik negara),'' terang Ida.

              2,5 juta pekerja yang bantuannya baru saja cair disalurkan lewat bank Mandiri sebanyak 700
              ribu lebih karyawan. Kemudian via BNI (900 ribu), BRI (600 ribu), dan BTN (200 ribu). Keempat
              bank tersebut akan terus menyalurkan secara bertahap sampai tercapai 15,7 juta pekerja. Di sisi
              lain, masih ada 1,9 juta rekening pekerja yang yang belum disetorkan pada BPJamsostek. Ida
              meminta agar perusahaan atau pemberi kerja yang belum menyetor nomor rekening pekerjanya
              yang memenuhi prasyarat segera melapor.

              "Masalah  sosialisasi.  Ini  kita  minta  Apindo  untuk  ikut  mendorong  pemberi  kerja  segera
              melaporkan data pekerjanya,'' papar politikus PKB tersebut. Cabang BPJamsostek juga terus
              mendorong perusahaan agar menyerahkan nomor rekening pekerjanya.
              Lalu,  bagaimana  jika  ada  pekerja  yang  memenuhi  persyaratan  namun  tidak  menerima?  Ida
              meminta agar pekerja segera melapor ke BPJamsostek. Sehingga, bisa diproses lebih lanjut.
              Namun, untuk saat ini para pekerja diminta menunggu. Karena pencairan berlangsung secara
              bertahap sampai akhir September. Sebelumnya, Ida juga pernah menyinggung soal sanksi yang
              bisa dijatuhkan  jika  perusahaan  salah  memberi  data. Menurutnya,  hal itu  jelas  diatur  dalam
              permenaker 14/2020. Perusahaan bisa dijatuhi denda hingga pemutusan layanan public tertentu.
              Direktur  Utama  BPJamsostek  Agus  Susanto  menambahkan,  2,5  juta  pekerja  ini  merupakan
              gelombang pertama dari total 10,8 juta nomor rekening yang sudah tervalidasi oleh pihaknya.

              Gelombang berikutnya akan segera dilakukan secara bertahap hingga seluruh rekening pekerja
              yang telah tervalidasi bisa menerima haknya.

              "Kami  tidak  henti-hentinya  mengimbau  kepada  perusahaan  untuk  segera  menyerahkan  data
              terkini para pekerja yang mencakup nomor rekening aktif atas nama pekerja," ujarnya.

              Sebab, pihaknya harus melakukan validasi berlapis hingga tiga kali terhadap data tersebut.



                                                           413
   409   410   411   412   413   414   415   416   417   418   419