Page 63 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 AGUSTUS 2020
P. 63
MENAKER IDA DORONG PEKERJA PEREMPUAN TERDAMPAK COVID-19 UNTUK
BERWIRAUSAHA
Purwakarta Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menegaskan pihaknya terus berupaya
menekan tingkat pengangguran seminimal mungkin dengan program-program penanganan
Covid-19, khususnya pekerja perempuan yang ter-PHK dan dirumahkan.
Selain peningkatan skill untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja perempuan, Kementerian
Ketenagakerjaan ingin mengembangkan pekerja perempuan menjadi seorang entrepreneurship
atau wirausahawan.
"Kami ingin mendorong pengusaha pemula dan mandiri dengan memfasilitasi pekerja
perempuan yang terdampak Covid-19 agar memiliki minat untuk berwirausaha," kata Menaker
Ida usai secara simbolis menyerahkan bantuan program Tenaga Kerja Mandiri (TKM) di
Purwakarta, Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Menaker Ida menegaskan bahwa bantuan program TKM sebanyak total 168 paket ini merupakan
salah satu bentuk dukungan pemerintah kepada pekerja perempuan untuk tetap membangun
semangat juang pada masa pandemi.
"Separuh dari paket bantuan itu diberikan kepada kelompok pekerja perempuan, karena
perempuan-perempuan ini memiliki semangat untuk membangun diri menjadi seorang
wirausahawan yang mandiri," katanya.
Menaker Ida menilai, kelompok pekerja perempuan penerima TKM merupakan pekerja yang
dirumahkan dan di-PHK akibat Covid-19 sehingga kehilangan pendapatan. Para pekerja
perempuan tersebut tidak putus asa dan menyerah dengan keadaan, tetapi tetap
mengembangkan wirausaha secara mandiri.
"Kenapa pilih perempuan, karena perempuan paling banyak terkena dampaknya. Jadi atas
semangat itu negara perlu hadir memberikan stimulus kepada teman-teman yang mau survive
dan mandiri di masa yang sangat sulit ini," kata Menaker didampingi Plt. Sekjen Kemnaker, Budi
Hartawan dan Kepala Biro Humas, R. Soes Hindharno.
Menaker Ida menambahkan, kegiatan pemberdayaan wirausaha baru TKM bertujuan untuk
merangsang industri kecil, khususnya yang digerakkan pekerja perempuan dengan
meningkatkan kreativitasnya.
Menaker Ida mengungkapkan, hingga 31 Juli 2020, menunjukkan secara total pekerja formal
maupun informal yang terdampak COVID-19 mencapai lebih dari 3,5 juta orang secara nasional.
Sedangkan dari data yang sudah di- cleansing (terdata by name by address) Kemnaker dengan
BPJS Ketenagakerjaan mencapai 2.146.667 orang.
"Data yang sudah cleansing tersebut terdiri dari pekerja formal yang dirumahkan mencapai
1.132.117 orang, sementara pekerja formal yang di-PHK mencapai 383.645 orang. Sedangkan
pekerja sektor informal yang terdampak mencapai 630.905 orang," kata Menaker Ida.
Plt. Dirjen Binapenta & PKK, Aris Wahyudi, mengungkapkan pihaknya telah membantu
sedikitnya 30 kelompok pekerja perempuan terdampak Covid-19 di Provinsi Jawa Barat, Banten,
dan DKI Jakarta.
"Masing-masing kelompok berjumlah 20 orang, sehingga total 600 pekerja perempuan yang
telah diberdayakan agar dapat bertahan," katanya.
62