Page 84 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 AGUSTUS 2020
P. 84

Menurutnya,  basis  penurunan  permintaan  tersebut  disebabkan  oleh  pemberlakuan  berbagai
              pembatasan  perjalanan  oleh  banyak  negara  yang  berusaha  membendung  penyebaran  dan
              penularan virus. Indonesia sebagai salah satu negara yang juga memiliki banyak destinasi wisata
              tidak luput dari imbas ini.

              "Pemerintah  menyadari  bahwa  sektor  pariwisata  merupakan  sektor  paling  terdampak  akibat
              wabah Covid-19," kata Menaker Ida.

              Ia  menyatakan  bahwa  pihaknya  telah  berkoordinasi  dengan  12  Disnaker  Provinsi  agar
              mengidentifikasi dampak pandemi Covid-19 terhadap dunia ketenagakerjaan.

              Terkait  hal  itu,  ia  meminta  SP/SB  untuk  membantu  mengidentifikasi  para  pekerja  yang
              membutuhkan  program  Kemnaker.  Data  dan  informasi  dibutuhkan  agar  dalam  waktu  dekat
              dapat segera dicarikan solusi melalui program kerja pemerintah.

              "Yang dibutuhkan adalah kerja sama yang mengedepankan dialog sosial untuk mencari solusi
              terbaik dan menghindari PHK," katanya.

              Dalam  upaya  memulihkan  ekonomi  Indonesia,  pemerintah  meluncurkan  berbagai  program
              pemulihan ekonomi, baik dalam konteks kesehatan, ketenagakerjaan, maupun perekonomian
              secara umum. Program-program tersebut seperti stimulus dan relaksasi perpajakan, bantuan
              sosial, program keluarga harapan, program kartu sembako, stimulus ekonomi, BLT dana desa,
              insentif tarif listrik, dan program Kartu Prakerja.

              Setiap perusahaan (hotel dan restoran) diharapkan akan melewati tantangan atau masa-masa
              sulit seperti saat ini. Namun yang perlu ditekankan, katanya, dalam upaya menuju kebangkitan
              suatu perusahaan, itu sangat ditentukan antara lain oleh manajemen perusahaan khususnya
              bagian  Human Resource Development  (HRD).

              Di sisi lain, Indonesia saat ini menghadapi tantangan dari perkembangan teknologi digitalisasi.
              Teknologi  digitalisasi  juga  memberikan  dampak  yang  sangat  signifikan,  khususnya  terhadap
              keberadaan tenaga kerja, yakni terjadi transformasi ketenagakerjaan. Akibatnya dapat terjadi
              seperti  rotasi  tenaga  kerja,  pengurangan  jumlah  jam  kerja  tenaga  kerja,  sampai  kepada
              pengurangan tenaga kerja atau PHK.

              "Peranan para manager HRD di perhotelan sangat strategis dalam mengelola tenaga kerja, sejak
              pra employment  ,  during employment  sampai kepada  post employment  . Peranan tersebut
              dimanifestasikan agar dinamika ketenagakerjaan menjadi kondusif atau meminimalisasi gejolak
              ketenagakerjaan yang tidak diinginkan," terangnya.

              Menurutnya,  pengelolaan  tenaga  kerja  di  industri  perhotelan  dapat  disinergikan  dengan
              program-program di Kementerian Ketenagakerjaan, seperti untuk mengantisipasi transformasi
              ketenagakerjaan antara lain diperlukan pelatihan vokasi baik melalui skema  skilling  ,  re-skilling,
              up-skilling  , pemagangan, peningkatan produktivitas, dan yang tidak kalah pentingnya adalah
              soft skill.

              Kementerian  Ketenagakerjaan  memiliki  sejumlah  program  seperti  pelatihan  dan  sertifikasi,
              penempatan dan perluasan kesempatan kerja, keselamatan dan Kesehatan kerja serta hubungan
              industrial dan jaminan sosial.
              "Program-program tersebut dapat disinergikan dan dikolaborasikan dengan bidang perhotelan
              dan restoran," pungkasnya. *).





                                                           83
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89