Page 89 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 AGUSTUS 2020
P. 89
perdagangan sebesar 18,81 persen, dan industri pengolahan sebesar 14,96 persen. Dari tren
Agustus 2018 sampai Agustus 2019 lapangan pekerjaan naik terutama pada penyediaan
akomodasi dan makan minum, industri pengolahan, dan perdagangan, ungkap Suhariyanto.
Sementara itu, tren pekerjaan formal dari Agustus 2018-Agustus 2019 meningkat 1,12 persen.
Suhariyanto menyebut penduduk yang bekerja paling banyak berstatus buruh, yakni 51,66 juta
orang. Lalu persentase pekerja informal tertinggi adalah mereka yang berstatus berusaha sendiri
sebanyak 25,58 juta dan buruh tidak dibayar 18,4 juta orang
Ringkasan
Ketua lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyakarat (LP2M) UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Jajang Syahroni mengatakan, RUU Cipta Kerja memberi solusi bagi masalah yang
dihadapi pekerja dan buruh di Indonesia.
RUU CIPTA KERJA DISEBUT BERI SOLUSI MASALAH KAUM BURUH
Merdeka.com - Ketua lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyakarat (LP2M) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Jajang Syahroni mengatakan, RUU Cipta Kerja memberi solusi bagi
masalah yang dihadapi pekerja dan buruh di Indonesia.
Menurutnya, dengan RUU Cipta Kerja, hak buruh dan pekerja kian dilindungi oleh pemerintah
melalui aturan tersebut.
"Outsourcing yang sebelumnya ditolak oleh kaum buruh juga lebih clear saya kira dalam RUU
Ciptaker ini," kata Jajang saat dihubungi wartawan di Jakarta, Minggu (30/8).
Jajang menjelaskan, outsourcing sudah sejak lama ditolak oleh serikat pekerja dan buruh.
Alasannya karena mereka rentan dieksploitasi tenaganya oleh perusahaan.
"Jadi outsourcing itu identik dengan eksploitasi buruh," ujarnya.
Namun, dengan adanya RUU Ciptaker ini memberi peluang pekerja dan buruh untuk dapat
berdialog langsung dengan pihak pemerintah dan perusahaan. Sehingga mereka, kata dia, tak
bisa berbuat semena-mena.
"Nah sekarang asosiasi buruh juga dilindungi dan setiap buruh, juga bisa digunakan menegosiasi
dengan berbagai hal dengan perusahaan, dan perusahaan juga nggak semena mena,
menentukan upah tahunan, jadi melibatkan buruh itu yang menurut saya pertanda baik dalam
RUU ini," katanya.
"Poin bagusnya adalah, di RUU Ciptaker ini, buruh mesti dilibatkan dalam merumuskan banyak
hal, misal upah, dan serikat pekerja harus dilibatkan," lanjutnya.
Selain itu, Jajang menuturkan, RUU Ciptaker ini dapat menjawab tantangan masalah
pengangguran di dalam negeri.
1 dari 1 halaman Kemudahan izin usaha yang diberikan oleh pemerintah tentu saja akan menjadi
daya tarik banyak masuknya investor perusahaan ke Indonesia. Hal itu otomatis akan menyerap
tenaga kerja di Indonesia.
"Kalau yang ini menurut saya banyak hal yang positif untuk mengundang dan mendorong agar
perusahaan nasional dan multinasional menyerap tenaga kerja lokal," kata dia.
88