Page 13 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 NOVEMBER 2020
P. 13

Ketua Umum Pimpinan Pusat FSPTSK SPSI. Roy Jinto mengungkapkan, ada 1000 buruh dari
              berbagai daerah di Jabar yang berkumpul dan berunjuk rasa di kawasan Patung Arjuna Wiwaha.
              Jakarta Pusat. Setelah itu. buruh menu ju MK untuk mengajukan uji materi UU Cipta Kerja.

              Buruh meminta para hakiMKonstitusi berpihak pada kebenaran dalam uji materi dan formil UU
              No 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja tersebut.

              Upah Tetap Naik

              Buruh  juga  menyampaikan  aspirasi  terkait  Surat  Edaran  Menteri  Ketenagakerjaan  tentang
              peniadaan kenaikan upah minimum tahun 2021. Mereka menuntut upah pekerja harus tetap
              naik meski pandemi.

              Buruh menilai, UU Omnibus Law Cipta Kerja merugikan buruh, seperti soal tenaga kerja kontrak,
              peraturan  upah,  dan  tenaga  kerja  asing.  Mereka  menuntut.  UU  Cipta  Kerja  klaster
              Ketenagakerjaan dibatalkan.

              Sebelumnya, UU Cipta Kerja berlaku sejak ditandatangani Presiden Joko Widodo. 2 November
              lalu.

              Setelah UU diberlakukan, aliansi buruh yang terdiri atas Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia
              (KSPI)  dan  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Seluruh  Indonesia  Andi  Gani  (KSPSIAGN)  resmi
              mendaftarkan gugatan uji materi UU ke Mahkamah Konstitusi (MK).

              "Pendaftaran  gugatan  uji  materi  UU  Cipta  Kerja  No  11  Tahun  2020  sudah  resmi  tadi  pagi
              didaftarkan  ke  MK  di  bagian  penerimaan  berkas  perkara."  ungkap  Presiden  KSPI  Said  Iqbal
              melalui keterangan tertulis. Selasa (3/11).

              Said  menyatakan,  pihaknya  menolak  UU  tersebut  karena  merugikan  buruh.  "Setelah  kami
              pelajari.  isi  undang-undang  tersebut,  khususnya  terkait  klaster  ketenagakerjaan  hampir
              seluruhnya merugikan kaum buruh." ujarnya.

              Dia  pun  mengungkapkan,  pasal-pasal  yang  merugikan  buruh.  Pasal  88C  ayat  (1)  misalnya,
              menyebutkan gubernur wajib menetapkan upah minimum provinsi dan Pasal 88C ayat (2) yang
              menyebutkan  gubernur  dapat  menetapkan  upah  minimuMKabupaten/kota  dengan  syarat
              tertentu.

              Pasal  tersebut  dinilai  mengembalikan  buruh  kepada  rezim  upah  murah.  Selain  itu,  UU  juga
              merugikan buruh karena ada ketentuan PKWT atau karyawan kontrak seumur hidup, outsourcing
              seumur hidup, dan pengurangan nilai pesangon.

              Said pun meminta DPR menerbitkan leg-islative review terhadap undang-undang tersebut.

              "Kami juga menuntut DPR menerbitkan legislative review terhadap UU No 11 Tahun 2020 dan
              menyosialisasikan isi pasal UU No 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang merugikan kaum
              buruh tanpa hoaks atau disinformasi," ujar dia. (dtc.jabamews-41)
              Buruh Kembali Gugat UU Cipta Kerja


              16 November 2020
              * Digugat bertubi-tubi

              3 November 2020

              * Serikat Pekerja Tekstil Sandang dan Kulit -Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP TSKSPSI).



                                                           12
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18