Page 158 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 NOVEMBER 2020
P. 158

Deputi  Direktur  Bidang  Hubungan  Masyarakat  dan  Antar  Lembaga  BPJS  Ketenagakerjaan,
              Irvansyah  Utoh  Banja  menjelaskan,  dalam  rentang  Januari-September  2020  pihaknya  telah
              melakukan  pencairan  JHT  sebesar  Rp  24,5  triliun  kepada  1,98  juta  peserta  BPJS
              Ketenagakerjaan.

              Realisasi  pencairan  JHT  Januari-September  2020,  meningkat  26,3%  jika  dibandingkan  tahun
              lalu, yang pencairan JHT kepada peserta BPJS Ketenagakerjaan, hanya Rp 19,4 triliun kepada
              1,62 juta peserta.

              Adapun peserta BPJS Ketenagakerjaan yang melakukan pencairan JHT juga meningkat, baik
              secara bulanan ( month to month /mtm) dan tahunan ( year on year /yoy).

              "Per  September  2020,  klaim  JHT  meningkat  hingga  44%  (mtm)  dan  secara  kumulatif  sejak
              Januari  hingga  September  2020  mengalami  peningkatan  sebesar  22,2  %  (yoy),"  jelas  Utoh
              dikutip dari CNBC Indonesia, Senin (16/11/2020).

              Membludaknya  jumlah  pencairan  ini  membuat  masyarakat  sulit  untuk  mencairkan  JHT-nya.
              Masyarakat  mengeluhkan  BPJSTK  tidak  menepati  janji  untuk  menyesuaikan  jadwal  yang
              ditetapkan dalam pencairan JHT.

              Beberapa  keluhan  peserta  BPJSTK  yang  dikutip  CNBC  Indonesia  adalah  dari  akun
              @singkeeknong, "Saya harusnya wawancara online dengan BPJSTK Jakarta Grogol Daan Mogot
              jam 9-10 pagi ini. Tapi sampai sekarang belum ada konfirmasi sama sekali dari cabang tersebut
              min," tulisnya.

              Mengenai  kesulitan  pencairan  JHT  tersebut,  Utoh  mengklaim,  semua  kantor  cabang  sudah
              melakukan tugasnya masing-masing memenuhi jadwal yang telah ditentukan. Namun, memang
              beberapa mengalami kendala teknis karena dilakukan secara online.

              Misalnya, kata dia, Tim BP Jamsostek di Kantor Cabang memiliki SLA (Service Level Agreement)
              Layanan dan selalu berusaha memenuhi jadwal interview.

              Dalam praktiknya, proses interview melalui video call sering menemui kendala teknis di lapangan,
              seperti  peserta  tidak  bisa  dihubungi  (karena  HP  tidak  aktif  ataupun  tidak  diangkat)  atau
              konfirmasi dokumen yang diunggah tidak dapat dibaca.

              Ia menegaskan pihaknya akan terus melakukan tugasnya dan menghubungi peserta yang sudah
              terjadwal untuk konfirmasi pencairan layanan JHT.
              "Kantor cabang akan terus mencoba menghubungi peserta pengajuan klaim JHT yang sudah
              terjadwal untuk konfirmasi," ujarnya.























                                                           157
   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163