Page 105 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 AGUSTUS 2021
P. 105
Ringkasan
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan 90 persen dari 135 juta angkatan kerja di
Indonesia belum pernah mengikuti pelatihan bersertifikat. Demikian pula profil 7 juta jumlah
pengangguran kita, 91 persen di antaranya belum pernah mengikuti pelatihan bersertifikat.
Untuk mengatasi persoalan ini, pemerintah tak bisa bekerja sendirian. Dibutuhkan peran aktif
publik secara luas, termasuk di antaranya para pelaku dunia usaha, dalam upaya bersama
meningkatkan kualitas sumber daya manusia angkatan kerja Indonesia.
TINGKATKAN KETERAMPILAN PEKERJA, MANAJEMEN KARTU PRAKERJA GANDENG
KADIN DAN APINDO
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan 90 persen dari 135 juta angkatan kerja di
Indonesia belum pernah mengikuti pelatihan bersertifikat. Demikian pula profil 7 juta jumlah
pengangguran kita, 91 persen di antaranya belum pernah mengikuti pelatihan bersertifikat.
Untuk mengatasi persoalan ini, pemerintah tak bisa bekerja sendirian. Dibutuhkan peran aktif
publik secara luas, termasuk di antaranya para pelaku dunia usaha, dalam upaya bersama
meningkatkan kualitas sumber daya manusia angkatan kerja Indonesia.
Oleh karena itu, Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja bersama Kamar Dagang dan
Industri (Kadin) Indonesia serta Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) melakukan
penandatanganan Nota Kesepahaman/Memorandum of Understanding (MoU) untuk mendorong
Implementasi Program Kartu Prakerja pada hari ini, Senin (30/8/2021).
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari
mengatakan satu setengah tahun menjalani usaha di masa pandemi Covid-19 ini bukan hal
mudah dan yang dibutuhkan saat ini adalah kolaborasi dengan semua pihak, agar dampak
pandemi bisa diminimalisir, terutama untuk mengangkat kesejahteraan angkatan kerja di dalam
negeri.
"Ini merupakan wujud nyata dunia usaha mengurangi skill gap dengan meningkatkan
keterampikan bekerja untuk mewujudkan visi Indonesia Maju," kata Denni Ruang lingkup nota
kesepahaman dengan Kadin Indonesia dan Apindo meliputi sosialisasi Program Kartu Prakerja,
pengembangan kelembagaan pelatihan dan pelatihan, dukungan informasi dan data kesempatan
kerja, serta perluasan kesempatan kerja dan pengembangan kewirausahaan.
Dalam kerja sama ini, baik Kadin Indonesia dan Apindo akan mensosialisasikan Program Kartu
Prakerja kepada jajarannya di tingkat pusat, propinsi, dan kabupaten/kota dan juga memfasilitasi
anggotanya mengenai data dan informasi kebutuhan/kesempatan kerja di tingkat pusat,
propinsi, dan kabupaten/kota.
Melalui nota kesepahaman tersebut, Kadin Indonesia dan Apindo berperan dalam mendorong
asosiasi industri dan perusahaan anggotanya memberikan kontribusi peningkatan kualitas
lembaga pelatihan dan pelatihan.
Selain itu, Kadin Indonesia dan Apindo bertugas memberikan dukungan pengembangan
kewirausahaan di tingkat pusat, propinsi, dan kabupaten/kota, termauk kepada alumni penerima
Program Kartu Prakerja.
Denni Purbasari menegaskan bahwa Program Kartu Prakerja terus melakukan inovasi. Di
antaranya memberikan fitur job rekomendasi pada dashboard para peserta program Kartu
Prakerja.
104