Page 145 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 SEPTEMBER 2020
P. 145

Beberapa  persoalan  yang  ditemui  adalah  di  antaranya  seputar  duplikasi  rekening,  nomor
              rekening tidak aktif maupun dibekukan, serta rekening yang tidak sesuai dengan Nomor Induk
              Kependudukan (NIK).

              "Kendala data tersebut pada akhirnya mempersulit proses verifikasi dan memengaruhi proses
              pencairan  bantuan  yang  berjalan,"  katanya  dalam  keterangan  tertulis  yang  diterima,  Selasa
              (29/9).

              Padahal  menurutnya,  kebijakan  yang  dicanangkan  oleh  Satuan  Tugas  Pemulihan  dan
              Transformasi  Ekonomi  Nasional  (Satgas  PEN)  ini  berusaha  menjangkau  seluruh  kelompok
              pekerja formal yang tercatat di perusahaan.

              Sebelumnya, BPJS Ketenagakerjaan memastikan setidaknya terdapat 15,7 juta pekerja formal
              yang  menjadi  target  penerima  manfaat  subsidi  gaji  pegawai  atau  yang  dikenal  dengan  BLT
              pegawai.

              Stimulus tunai di atas kemudian diimplementasikan dengan mekanisme transfer langsung ke
              rekening pekerja dengan anggaran sekitar Rp37,7 triliun.

              Dalam  realisasinya,  program  tersebut  didistribusikan  selama  empat  bulan  dengan  nominal
              Rp600.000  setiap  bulannya,  yang  jangka  waktunya  akan  ditransfer  setiap  dua  bulan  sekali
              sampai Desember 2020.

              Namun, kata Nopitri realisasi dari bantuan itu masih mencakup tiga batch dengan total penerima
              kurang lebih sembilan juta pegawai.

              "Dari  sekian  jumlah  penerima  manfaat  yang  sudah  diverifikasi,  ada  sekitar  6,7  juta  target
              penerima manfaat yang belum mendapatkan bantuan," tambahnya.

              Catatan dari BPJS Ketenagakerjaan, ada sebanyak 1,77 juta data peserta yang diajukan justru
              tidak memenuhi kriteria yang termaktub dalam Permenaker 14 Tahun 2020 di atas.

              Hal  tersebut  terungkap  berdasarkan  catatan  dari  Kementerian  Ketenagakerjaan  (2020)  yang
              menyatakan bahwa kendala dalam proses pencairan bantuan disebabkan adanya persoalan data
              terkait dengan rekening penerima.

              Lebih  lanjut,  Nopitri  menyampaikan  saat  ini,  yang  harus  didorong  adalah  bagaimana
              implementasi dari program tersebut tetap berjalan dengan memastikan target penerima manfaat
              mendapatkan subsidi tersebut.

              Dengan begitu, untuk memastikan para pekerja menjadi penerima manfaat dari program ini,
              persoalan data tersebut harus segera ditangani.

              "Misalnya, berikan alternatif bagi perusahaan maupun pekerja untuk dapat memperbaiki data
              maupun mendaftar ke program tersebut melalui BPJS Ketenagakerjaan secara formal," tutup
              Nopitri.
              (mcr2/jpnn)  Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?.













                                                           144
   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150