Page 38 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 SEPTEMBER 2020
P. 38

PHK ADALAH JALAN TERAKHIR

              Kadin  Indonesia  mengimbau  agar  korporasi  tidak  mem-PHK  karyawan.  Namun,  pemerintah
              harus berbenah.

              Oleh Ridho Syukra

              Perusahaan-perusahaan di Tanah Air kini seperti kapal yang sedang diamuk badai. Sebagian
              masih mampu melaju. Sebagian lagi sudah oleng, bahkan tak sedikit yang sudah tenggelam.

              Pandemi  Covid-19  memang  telah  memaksa  pemerintah,  dunia  usaha,  dan  masyarakat
              dihadapkan pada pilihan-pilihan sulit. Untuk mencegah penyebaran virus corona, pemerintah
              memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai daerah.

              Namun, PSBB ibarat pedang bermata dua. Di satu sisi, PSBB mampu mengurangi penyebaran
              Covid. Di sisi lain, PSBB menyebabkan roda ekonomi tersendat.

              Akibat diterapkannya protokol kesehatan, termasuk pembatasan jarak fisik (physi-cal distancing)
              dan pembatasan jarak sosial (social distancing), mobilitas masyarakat menjadi terbatas. Rantai
              pasok (sup-ply chain) terganggu. Apalagi tak semua sektor bisnis bisa beroperasi secara penuh.

              Tak mengherankan jika sejak Maret lalu banyak perusahaan terpaksa memangkas jam kerja agar
              bisa tetap beroperasi. Malah, tak sedikit yang akhirnya menyerah dan menutup perusahaannya.
              Tak pelak, gelombang pemberhentian hubungan kerja (PHK) pun melanda sejumlah industri.
              Kementerian  Perencanaan  Pembangunan  Nasional  (PPN)/Badan  Perencanaan  Pembangunan
              Nasional (Bappenas) memperkirakan sampai akhir 2020 angka pengangguran bertambah 5-6
              juta orang.

              Berdasarkan catatan Kadin Indonesia, sampai Mei 2020, sekitar 6 juta pekerja sudah di-PHK dan
              dirumahkan karena pengusaha tak lagi punya arus kas (cashflow).

              Jangan Pecat Karyawan

              Syukurlah, di tengah situasi yang serba sulit ini, masih banyak perusahaan yang mati-matian
              bertahan dan menempuh berbagai cara agar tidak mem-PHK karyawannya. Kadin Indonesia,
              sebagai induk organisasi dunia usaha, termasuk yang intens mendorong para pengusaha agar
              tidak memecat kayawan. PHK adalah jalan terakhir setelah berbagai upaya efisiensi membentur
              dinding.

              "Kami mengajak agar para pengusaha tidak melakukan PHK dan tetap mencari strategi agar bisa
              bertahan  selama  pandemi  Covid-19,"  ujar  Wakil  Ketua  Umum  Kadin  Indonesia  Bidang
              Ketenagakerjaan  dan  Hubungan  Industrial,  Antonius  Joenoes  Supit  kepada  Investor  Daily  di
              Jakarta, baru-baru ini.

              Pria yang akrab disapa Anton Supit ini mengakui, masalah yang paling sering muncul dan sangat
              krusial selama pandemi corona adalah PHK karena perusahaan tidak bisa bertahan. "Ini memang
              dilematis. Tidak mudah bertahan dalam kondisi sekarang," tutur dia.


              Untuk  mencegah  lebih  banyak  perusahaan  bertumbangan,  Kadin  Indonesia  mengusulkan
              kepadapemerintah agar anggaran penanganan Covid-19 ditambah menjadi Rp 2.650 triliun di
              mana anggaran kesehatan dan bantuan sosial (bansos) mesti mendapatkan porsi terbesar.

              "Anggaran penanganan Covid masih kurang, sehingga harus ditambah. Anggaran yang lebih
              besar  dibutuhkan  untuk  mendorong  pemulihan  ekonomi,  sekaligus  mencegah  penyebaran
              Covid," tegas Anton Supit.


                                                           37
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43