Page 59 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 SEPTEMBER 2020
P. 59

Untuk  jenis  pelanggaran  protokol  kesehatan  cukup  beragam.  Salah  satu  contohnya,
              mempekerjakan karyawan di tempat kerja melebihi ambang batas yang ditetapkan, yakni 25
              persen bagi perusahaan sektor nonesensial. dan 50 persen bagi sektor esensial.

              Untuk rinciannya, 69 perusahaan ditutup karena karyawannya terkena Covid-19, sedangkan 44
              perusahaan ditutup karena tidak menjalankan protokol kesehatan Covid-19. 'Total perusahaan
              yang disidak ada 647 perusahaan, dan yang ditutup sementara ada 113 perusahaan," kata Andri
              pada Selasa (28/9).

              Andri  mengatakan,  bagi  perusahaan  yang  karyawannya  terpapar  Covid-19  diminta  untuk
              menutup sementara tempat kerjanya. Selama ditutup tiga hari, mereka diwajibkan menyemprot
              cairan disinfektan di tempat kerja untuk memusnahkan virus Covid-19.

              Progresif

              Sementara itu. kata dia. belum ada perusahaan yang terkena sanksi progresif selama PSBB jilid
              II.  Sebab  mereka  langsung  berbenah  diri  begitu  pertama  kali  melakukan  kesalahan  dengan
              sanksi penutupan selama 3x24 jam.

              Bagi mereka yang melakukan kesalahan berulang, akan dikenakan sanksi progresif. Pengenaan
              sanksi itu tercantum dalam Peraturan Gubernur Nomor 79 tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin
              dan  Penegakkan  Hukum  Protokol  Kesehatan  sebagai  Upaya  Pencegahan  dan  Pengendalian
              Corona Disease 2019.

              Pada Pasal 8 ayat 5 dijelaskan, pelaku usaha, pengelola atau penanggung jawab tempat kerja,
              perhotelan yang melanggar protokol pencegahan Covid-19 dikenakan sanksi administrasi berupa

              penutupan  sementara  selama  tiga  hari  atau  3x24  jam.  Bila  mereka  mengulang  kesalahan
              pertama, langsung dikenakan denda Rp 50 juta.
              Kemudian bila melanggar kesalahan hingga dua kali dikenakan denda Rp 100 juta. Terakhir, bagi
              yang melanggar sampai tiga kali dan seterusnya dikenakan denda Rp 150 juta. Apabila setiap
              pelaku usaha atau penanggungjawab tempat kerja tersebut tidak mampu membayar dendanya,
              pemerintah akan menutup usaha mereka selama tujuh hari sampai mereka membayarkan denda
              administrasi tersebut

              Andri  menyatakan  bakal  terus  melakukan  pengawasan  di sejumlah  perkantoran,  perusahaan
              atau tempat usaha di DKI Jakarta. "Pengawasan dilakukan untuk memastikan mereka mengikuti
              protokol kesehatan Covid-19 yang telah ditetapkan pemerintah," jelasnya.

              Berdasarkan catatannya, ada 79.959 perusahaan di Ibu Kota yang tersebar di enam wilayah.
              Rinciannya 16 perusahaan di Kepulauan Seribu: 14.394 perusahaan di Jakarta Barat; 29.602
              perusahaan di Jakarta Selatan; 8.656 perusahaan di Jakarta; 15.515 di Jakarta Pusat dan 11.776
              perusahaan di Jakarta Utara, (faf)


















                                                           58
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64