Page 6 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 SEPTEMBER 2020
P. 6

Sumiyati dalam acara Seminar Nasional Sinergi Pengawasan APIP-SPI-APH secara virtual, Selasa
              (29/9/2020).
              Untuk  memitigasi  dampak  COVID-19  terhadap  kesejahteraan  masyarakat,  sambungnya,
              dibutuhkan suatu kebijakan yang luar biasa untuk menjaga agar dampak sosial dan ekonomi
              yang  diakibatkan  oleh  COVID-19  tidak  berkembang  menjadi  sangat  berat  dan  berkelanjutan
              "Pemerintah telah merespons data pandemi COVID-19 dengan mengeluarkan berbagai macam
              paket kebijakan sejak dikeluarkannya Perppu No.1 Tahun 2020 yang sudah menjadi UU No.2
              Tahun  2020  tentang  Kebijakan  Keuangan  Negara  dan  Stabilitas  Sistem  Keuangan  untuk
              Penanganan  Pandemi  COVID-19  dan  atau  dalam  rangka  menghadapi  ancaman  yang
              membahayakan perekonomian nasional dan atau stabilitas sistem keuangan," paparnya.

              Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan, semenjak adanya
              pandemi COVID-19 sektor ketenagakerjaan terkena imbas yang luar biasa dahsyat. Awalnya,
              angka pengangguran, sempat turun dari 7.050.000 orang menjadi 6.800.000. Namun, adanya
              COVID-19 membuat datanya kembali naik.

              Berdasarkan data di Kementerian Ketenagakerjaan, total pekerja kena PHK maupun dirumahkan
              melonjak  sebanyak  3,5  juta  orang.  Sehingga,  bila  dijumlah  dengan  total  6,8  juta  tingkat
              pengangguran  terbuka  sebelumnya,  maka  total  orang  menganggur  di  Indonesia  kini  telah
              mencapai kurang lebih 10,3 juta.

              Lalu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk miskin Indonesia hingga Maret
              2020 lalu sudah mencapai 26,42 juta orang, terdiri dari kemiskinan di daerah perkotaan sebesar
              11,16 juta orang atau 7,38% dan di daerah perdesaan sebesar 15,26 juta orang atau 12,82%.

              Angka kemiskinan perkotaan naik 1,3 juta orang dari 9,86 juta orang pada September 2019
              menjadi  11,16  juta  orang  pada  Maret  2020.  Sedangkan,  angka  kemiskinan  di  perdesaan
              mengalami kenaikan 333,9 ribu orang dari 14,93 juta orang pada September 2019 menjadi 15,26
              juta orang pada Maret 2020 (zlf/zlf).






































                                                            5
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11