Page 32 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 April 2021
P. 32

Dikatakannya, THR diberikan maksimal 7 hari sebelum hari H Idul Fitri 1442 Hijriah.

              Dan jika THR tidak dibayarkan atau ditunda harus lapor ke UPTD Pengawasan Tenaga Kerja
              JawaBarat. Hal itu sesuai dengan Permenaker 6 Tahun 2016.

              Sementara berdasarkan SE MenteriKetenagakerjaan No. M/6/HK.4/2021 tentang Pelaksanaan
              Pemberian  THR  Keagamaan  Tahun  2021  bagi  Pekerja/Buruh  di  Perusahaan,  kataArief,
              pembayaran THR tidak boleh dicicil. Namun bagi perusahaan yang tidak mampu membayar THR
              sesuai waktu yang ditentukan, maka didialogkan dengan pekerja atau buruh.

              Kemudian  harus  membuat  kesepakatan  yang  dibuattertulis  dalam  bentuk  perjanjian  antara
              pekerja/buruh  dengan  perusahaan.  Selain  itu,  perusahaan  juga  menyampaikan  laporan
              keuangan internal perusahaan 2 tahun terakhir yang transparan.

              Belum lama ini, Kepala Dinas TenagaKerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jabar, Rachmat
              Taufik  Garsadi  menyatakan,  pihaknya  akan  melakukan  pengawasan  untuk  memastikan
              perusahaan  memenuhi  aturan  yang  berlaku  terkait  THR  Keagamaan.  “Kita  terus  mengawal
              dengan para pengawas tenaga kerja kita, untuk betul-betul seluruh perusahaan mengikuti aturan
              dan  Perjanjian  KerjaBersama  untuk  memberikan  THR,”  kata  Taufik  di  Gedung  Sate,Kota
              Bandung.

              Dikatakannya,  Pemerintah  pusat  meminta  perusahaan  membayar  THR  bagi  pekerja  secara
              penuh  sebelum  Lebaran.  Pemberian  THR  tanpa  mencicil  atau  menunda  bertujuan  untuk
              meningkatkan  daya  beli  masyarakat.  Selambat-lambatnya  pembayaran  THR  7  (tujuh)  hari
              sebelum Hari Raya.

              Kebijakan  itu  tertuang  dalam  Surat  Edaran  Menteri  Ketenagakerjaan  RI  Nomor  M/
              6/HK.04/IV/2021 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari RayaKeagamaan Tahun 2021
              bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.

              Taufik menuturkan, perusahaan yang masih terdampak pandemiCovid-19 dan belum mampu
              membayar  THR  harus  membuktikan  ketidakmampuan  kepada  pekerja/buruh  lewatlaporan
              keuangan yang transparan.

              Dialog  antara  perusahaan  dan  pekerja,  kata  Taufik,  dapat  menjadi  salah  satu  solusi  bagi
              perusahaan yang tidak mampu memberikan THR. Pemprov Jabar akan menjadi penengah dalam
              dialog tersebut untuk mencapai kesepakatan.

              “Namun  keringanan  yang  dapat  ditolelir  sesuai  SE  Menaker  di  atas  hanya  soal  waktu
              pembayaran.  Sedangkan  mengenai  besaran  THR,  semua  perusahaan  diIndonesia  wajib
              membayar  sesuai  dengan  Permenaker  Nomor  6  Tahun  2016  tentang  Tunjangan  Hari  Raya
              Keagamaan bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan,” tuturnya.

              Selanjutnya untuk memberikan layanan pengaduan dalam pelaksanaan pembayaran THR, Dinas
              Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat akan mendirikan Layanan Posko Pengaduan
              THR di Dinas TenagaKerja dan Transmigrasi Provinsi JawaBarat Jln. Soekarno-Hatta No. 532
              Bandung, Selain itu, posko pengaduan juga didirikan di UPTD Wasnaker Wilayah IBogor, UPTD
              Wasnaker Wilayah II Karawang, UPTD Wasnaker Wilayah III Cirebon, UPTD Wasnaker Wilayah
              IV Bandung, dan UPTD Wasnaker Wilayah VT asikmalaya. Serta layanan pengaduan melalui Hot
              Line dengan menghubungi nomor 0811-2121-444.

              (B.95)**






                                                           31
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37