Page 169 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 MEI 2020
P. 169

Title          GUGAT MENAKER KE PTUN, BURUH: KAMI MENOLAK THR DICICIL DAN DITUNDA!
               Media Name     suara.com
               Pub. Date      15 Mei 2020
                              https://www.suara.com/news/2020/05/15/120732/gugat-menaker-ke-ptun-bur uh-kami-
               Page/URL
                              menolak-thr-dicicil-dan-ditunda
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Negative







               Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) resmi menggugat Menteri Tenaga
               Kerja (Menaker) Ida Fauziyah ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Gugatan
               ini terkait dengan surat edaran Menaker tentang kebijakan Tunjangan Hari Raya
               (THR).

               Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan bahwa pihaknya menuntut lima poin utama
               yang intinya menolak kebijakan tersebut. Adapun gugatan itu teregister dalam
               Kepaniteraan PTUN Nomor: 107/G/2020/PTUN JKT tanggal 14 Mei 2020.

               "Gugatan ini sudah secara resmi kami ajukan ke PTUN Jakarta karena bertentangan
               dengan PP No 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan, yang mewajibkan pengusaha
               membayar THR selambatnya H-7 lebaran," kata dia dalam keterangannya, Jumat
               (15/5/2020). "Bila terlambat membayar maka akan dikenai denda sebesar 5%,"
               lanjutnya.

               Lima poin yang dituntut, yakni pertama, meminta PTUN dan MA membatalkan Surat
               Edaran Menaker nomor M/6/HI.00.01/V/2020 dinyatakan tidak berlaku. Kedua,
               meminta PTUN dan MA menyatakan PP 78/2015 adalah sebagai dasar penetapan
               dan pembayaran THR bagi buruh di seluruh Indonesia. "Ketiga, menolak
               pembayaran dilakukan dengan cara mencicil dan menunda," kata dia.

               Selanjutnya, meminta PTUN dan MA untuk memerintahkan Menaker memberikan
               sanksi administrasi dengan mencabut izin bagi perusahaan yang tidak membayar
               THR pada H-7 atau tidak membayar THR 100% bagi pekerja. Terakhir, meminta
               pengusaha di seluruh Indonesia untuk membayar THR buruhnya. Baik yang masih
               bekerja maupun dirumahkan secara penuh paling lambat H-7 lebaran.
               "Mengacu pada kasus PT Yongjin dan PT Doosan di Sukabumi yang membayar THR
               dengan cara mencicil, justru mengakibatkan terjadinya hubungan industrial yang
               tidak harmonis. Buruh akhirnya melakukan aksi yang melibatkan ribuan orang,"
               katanya.

               Menurut Said, hal ini menunjukkan bahwa SE Menaker tentang THR dimanfaatkan
               oleh perusahaan untuk "akal-akalan" dengan cara mencicil atau menunda tanpa
               menjelaskan kepada pekerja. Bahkan tidak ada audit untuk menunjukkan rugi atau
               tidaknya.






                                                      Page 168 of 191.
   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174